TIMES JAKARTA, JAKARTA – Setelah ada gencatan senjata antara Israel dengan Hizbullah, utusan Amerika Serikat, Amos Hockstein melihat ada kemungkinan gencatan senjata juga tercapai dengan Hamas di Gaza, dan Kamis (28/11/2024) hari ini delegasi Mesir juga berangkat ke Israel.
"Joe Biden telah menegaskan, jika Hamas ingin bernegosiasi dengan itikad baik, maka ada kesepakatan yang bisa diselesaikan sekarang," kata Amos Hockstein.
Mengutip dua sumber keamanan Mesir, Rabu kemarin, Reuters menyebut, mereka mengatakan bahwa delegasi keamanan Mesir akan berangkat ke Israel, Kamis (hari ini) dalam upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Sementara Amos Hockstein mengatakan, bahwa mencapai kesepakatan dengan Hamas adalah mungkin, menyusul gencatan senjata di Lebanon yang mulai berlaku.
Dikutip MSNBC dari pernyataan Hockstein, bahwa Presiden AS, Joe Biden juga mengatakan , jika Hamas ingin bernegosiasi dengan itikad baik, ada kesepakatan yang bisa diselesaikan sekarang.
Utusan Amerika tersebut menekankan bahwa Presiden Biden mungkin berada dalam masa transisi, tetapi dia akan bekerja sampai tuntas untuk memulangkan para tahanan dan sandera dari Jalur Gaza.
Sebelumnya Biden mengatakan, bahwa pemerintahannya akan melakukan upaya lain dalam beberapa hari mendatang bersama Turki, Mesir, Qatar, dan Israel untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Dia menambahkan, pihaknya berupaya mencapai kesepakatan yang menjamin pembebasan para sandera dan mengakhiri perang di Gaza tanpa Hamas berkuasa lagi.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan kepada CNN, Kamis hari ini Jod Biden setuju dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa upaya baru harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan di Gaza.
Sullivan menjelaskan, bahwa Presiden Joe Biden bekerja dengan melibatkan utusannya di Turki, Qatar, dan Mesir untuk menghidupkan kembali upaya mencapai kesepakatan di Jalur Gaza, dan fokusnya saat ini adalah ke arah itu.
Sementara itu, Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, Rabu kemarin mengatakan, bahwa organisasi internasional tersebut telah melakukan kontak dengan semua pihak mengenai negosiasi gencatan senjata di Gaza.
Haq menjelaskan, bahwa PBB mengetahui negosiasi tersebut, dimana komunikasi dengan Amerika Serikat, Turki, Mesir dan Qatar terus berlanjut. "Ini menunjukkan bahwa mereka mendukung inisiatif gencatan senjata di Gaza," kata dia.
Pejabat PBB tersebut menekankan sangat perlu gencatan senjata di Gaza, pembebasan tahanan, dan peningkatan bantuan kemanusiaan.
Hal ini terjadi setelah perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku Rabu kemarin, ada kemungkinan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza juga terjadi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ada Kemungkinan Gencatan Senjata Menyusul Antara Israel dan Hamas
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |