TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pemerintah terus mempercepat penanganan bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra dan Aceh. Selain bantuan darurat, pemerintah juga tengah menyiapkan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap bagi warga terdampak.

Menurut Mensos, pembangunan hunian akan dipimpin langsung Kepala BNPB, Suharyanto.
“Penyediaan huntara menjadi bagian dari perencanaan pemerintah, termasuk hunian tetap untuk warga yang kehilangan rumah,” ujar Saifullah Yusuf di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa koordinasi lintas kementerian telah dilakukan, melibatkan pemerintah daerah, Kementerian PUPR, serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Tim gabungan tengah mengidentifikasi lokasi dan melakukan perencanaan konstruksi hunian bagi penyintas.

Selain pemenuhan kebutuhan dasar, Kementerian Sosial juga menyalurkan santunan Rp15 juta bagi ahli waris korban meninggal serta Rp5 juta untuk korban luka berat. Setelah asesmen selesai, pemerintah menyiapkan program pemulihan ekonomi bagi warga yang kehilangan rumah, pekerjaan, dan mata pencaharian.

Kemensos mencatat nilai bantuan yang sudah disalurkan mencapai Rp25 miliar, termasuk dukungan operasional 30 dapur umum yang tersebar di tiga provinsi. Lebih dari 570 personel Tagana dikerahkan dan mampu memproduksi sekitar 80 ribu paket makanan setiap hari.

Distribusi Bantuan Melalui Udara Digencarkan

BNPB mengerahkan tujuh helikopter dari Lanud Silangit untuk mempercepat distribusi bantuan ke wilayah yang sulit dijangkau. Armada tersebut terdiri atas dua heli Bell 412 dan satu Mi-17 milik TNI AD, serta empat heli BNPB.

Bantuan yang dikirim mencakup 48 karung beras, makanan siap saji, mi instan, biskuit, dan roti. Selain itu, tersedia pula obat-obatan, tenda, velbed, matras, serta kasur lipat.

Pemerintah juga menyediakan dukungan operasional seperti perangkat Starlink, genset, perahu polietilen, kompor gas, dan tabung gas. Bantuan logistik lain meliputi sarung, selimut, kerudung, pembalut wanita, serta popok bayi, anak, dan dewasa.

Korban Bencana Masih Bertambah

Berdasarkan data Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor BNPB per Rabu pagi, jumlah korban meninggal mencapai 753 orang, sementara 650 orang masih hilang dan 2.600 orang mengalami luka-luka. Pemerintah memastikan proses pencarian, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan warga akan terus dilakukan hingga situasi kembali pulih. (*)