TIMES JAKARTA, JAKARTA – Dukungan terhadap Palestina dari masyarakat Indonesia terus disuarakan dengan berbagai cara. Salah satunya yakni dengan seruan boikot produk-produk pro terhadap Israel yang berada di Tanah Air.
Ketua PBNUAhmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur menilai, seruan boikot produk tersebut cukup positif karena lebih efektif dari pada sekedar mengutuk secara verbal.
"Terbukti harga saham mereka anjlok di bursa internasional. Ya setiap orang mungkin bisa beda sudut pandang, saya melihat di Timteng seruan itu cukup efektif," katanya kepada TIMES Indonesia, Senin (6/11/2023).
Gus Fahrur menjelaskan, perang era modern ini sangat tergantung kepada kekuatan dana dan ekonomi. Itu untuk biaya pembelian senjata dan ongkos melakukan perang.
"Makanya tekanan ekonomi diyakini cukup berdampak signifikan. Saya kira itu sama saja dengan anjuran memilih produk lokal dalam negeri, sah saja," jelasnya.
Tapi, lanjut dia, para pihak yang ingin melakukan boikot, tak perlu juga marah kepada mereka yang masih ingin membeli produk pro terhadap Israel tersebut.
"Tapi tidak haram juga hukumnya jika orang masih pengen beli produk mereka, ini hanya soal solidaritas kemanusiaan saja. Namun masyarkat harus paham betul, jangan salah sasaran dan dibumbui hoaks," katanya.
Menurutnya, memilih atau tidak memilih produk negara tertentu adalah adalah hak pembeli. "Tidak ada larangan agama, itu sah saja," katanya.
"Saya pribadi juga sudah memilih aneka produk merek lain, pilihan banyak tersedia. Namun memilih untuk tidak membeli produk Zionis dengan tujuan menunjukkan solidaritas kemanusiaan itu juga berpahala," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PBNU Nilai Seruan Boikot Produk Pro Israel Lebih Efektif
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |