TIMES JAKARTA, JAKARTA – Beberapa cabang olahraga di Indonesia masih mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Salah satunya yakni domino. Cabang olahraga ini dinilai masih bernuansa judi. Padahal tidak semua demikian.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Pengurus Besar (PB) Perkumpulan Olaraga Domino Indonesia (PORDI), Wahyu Erfandy. Ia mengatakan, olahraga yang dinakhodainya tersebut justru ikut serta memberantas judi di Tanah Air.
"Tentu masih ada stigma bahwa domino adalah judi, domino adalah sesuatu yang negatif. Nah, melalui PORDI inilah menjadi antitesis. Ini menjadi jawaban dari semua stigma-stigma tersebut. PORDI selama lima tahun (ikut) memerangi judi, tidak boleh ada judi (dalam olahraga domino)," katanya kepada TIMES Indonesia, di acara Open Turnamen Domino, di Pondok Rangi Resto & Coffee, Rawasari, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2025).
Ia menyampaikan, pihaknya telah beberapa kali menyelenggarakan event olahraga domino dibeberapa daerah. Dan uang pendaftaran dari para peserta tidak dijadikan sebagai hadiah.
"Bahkan sampai uang pendaftaran pun tidak boleh menjadi hadiah. Karena kita tidak mau ada unsur judi sedikitpun. Oleh karena itu maka, mari kita sama-sama pertandingan domino tidak boleh ada unsur judi," jelasnya.
Transisi Offline ke Online
Wahyu Erfandy menyampaikan, hari ini PB PORDI menyelenggarakan acara Open Turnamen Domino. Acara ini sebagai pemanasan untuk transisi offline menuju ke online dari olahraga ini.
"Sebagai ajang pemanasan atau pengenalan transisi event dari offline menuju ke online. Jadi kita sedang mulai dengan registrasi secara online. Sehingga kita nanti berharap segala aplikasi (untuk olahraga domino) sudah bersifat online," katanya.
Harapannya, kata dia, dengan olahraga domino bersifat online tersebut, bisa menjangkau semua pihak di seluruh Indonesia mau pun dunia. Serta, nantinya event domino ini juga lebih banyak diselenggarakan setiap tahunnya.
"Untuk tahun ini kita semuanya masih offline, tapi nanti berharap beberapa event akan online. Tahun 2026 tentu online sudah masuk semua, offline-nya jalan, online-nya juga jalan. Jadi kita berharap tahun 2026 ada 10 ribu event yang kita laksanakan seluruh gardu, pemda, pemprov dan nasional," jelasnya.
Ia menilai, kini olahraga domino ini harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Nah, dengan online tersebut nantinya, ia yakin olahraga ini bisa juga berkembang secara positif.
"Sama seperti game yang lain, bisa bermain dari manapun. Sehingga kita berharap aplikasi PORDI nanti bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia," ujarnya. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |