TIMES JAKARTA, JAKARTA – Bersama ratusan pelajar Madrasah Aliyah dan SMA se Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) bersama Wury Ma'ruf Amin dan jajaran istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) menggaungkan Moderasi Beragama. 

Kehadiran Ibu Negara Iriana Jokowi bersama jajarannya disambut hangat dan penuh antusias oleh 500 pelajar Madrasah Aliyah dan SMA lintas agama se Kota Balikpapan Kalimantan Timur.

Dalam kegiatan tersebut, Ibu Iriana Jokowi memberikan tantangan berupaya kuis tentang Moderasi Beragama. 

Dalam pertanyaannya soal Moderasi Beragama, Iriana Jokowi menanyakan apa yang membuat persatuan di Indonesia tetap terjaga meski terdapat perbedaan agama? “Pancasila,” jawab salah seorang pelajar pada acara yang diselenggarakan di Balikpapan, Rabu (11/9/2024) dan langsung membawa pulang hadiah sepeda.

Iriana Jokowi juga menantang beberapa siswa untuk membacakan Pancasila. Walaupun sempat salah karena gugup, seorang siswa yang menerima tantangan akhirnya bisa menuntaskan jawabannya.

Di penghujung acara sesaat sebelum meninggalkan lokasi, Iriana Jokowi berpamitan, sekaligus menyampaikan bakal memasuki purnatugas pada Oktober mendatang.

Meski demikian, Iriana Jokowi memastikan kegiatan sosialisasi Moderasi Beragama akan terus digaungkan.

“Saya bersama Ibu Wury Wapres, ibu-ibu menteri mengucapkan terima kasih semuanya yang sudah hadir. Saya, Ibu Wury, dan ibu-ibu menteri mohon pamit, karena saya tanggal 20 Oktober mau purnatugas. Nanti selajutnya pasti ada sosialisasi-sosialisasi berikutnya,” ujar Iriana Jokowi. 

Sebelumnya, Istri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Eny Retno Yaqut, dalam sambutannya dalam kegiatan 'Sosialisasi Moderat Sejak Dini' yang mengangkat tema "Cinta Tuhan dengan Mencintai Indonesia" mengatakan bahwa kegiatan ini sengaja menyasar kalangan pelajar sebagai upaya menanamkan nilai-nilai Moderasi Beragama sejak dini.

Eny menjelaskan, kegiatan Moderasi Beragama ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya digelar di Bali dan Yogyakarta.

Menurutnya, dengan menanamkan nilai-nilai moderasi sejak dini, diharapkan dapat membentuk para pelajar yang cintai damai dan toleran.

“Kami (Kemenag) berkomitmen untuk terus mendorong dan memfasilitasi nilai-nilai Moderasi Beragama. Tidak hanya dalam teori tetapi juga praktik. Acara hari ini adalah sebagai bukti,” ujar Eny.

Eny menerangkan, terdapat 4 sikap moderasi beragama yang perlu disosialisasikan kepada para pelajar, yakni komitmen kebangsaan, anti kekerasan, sikap toleransi, dan penerimaan terhadap tradisi lokal.

Terakhir, Eny berharap para pelajar yang ikut sosialisasi ini bisa menjadi duta moderasi di sekolah masing-masing.

“Para siswa dapat mempraktikkan nilai-nilai Moderasi Beragama dengan sikap saling menghargai dan menghormati,” tandasnya. (*)