TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan bahwa pemanfaatan kuota tambahan jemaah haji Indonesia tahun 1445 H/2024 M dilakukan secara transparan dan tanpa penyalahgunaan. Pernyataan ini menanggapi isu pengalihan kuota tambahan yang sempat beredar.
Kuota haji Indonesia tahun ini mencapai 221.000 jemaah, terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Selain itu, Indonesia juga memperoleh 20.000 kuota tambahan, yang dibagi sama rata untuk jemaah haji reguler dan haji khusus, masing-masing sebanyak 10.000.
“Tidak ada penyalahgunaan kuota tambahan. Itu prinsipnya,” tegas Menag di Madinah, Jumat (21/6/2024).
“Kami tidak menyalahgunakan dan insya Allah kami jalankan amanah ini sebaik-baiknya,” tambahnya.
Keberhasilan puncak penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M tidak lepas dari dua kebijakan utama: penerapan Smart Card, atau Kartu Nusuk, dan skema murur. Skema murur memfasilitasi pergerakan jemaah haji dari Arafah ke Mina melalui Muzdalifah tanpa turun dari bus.
“Alhamdulillah, puncak haji berjalan dengan lancar mulai dari prosesi di Arafah, Muzdalifah hingga Mina, semua berjalan baik dan lancar,” ujar Menag.
Ia menekankan bahwa Kartu Nusuk dan skema _murur_ menjadi kunci sukses dalam mengurangi kepadatan dan memperlancar perjalanan jemaah.
Selain itu, Menag juga mengungkapkan bahwa Indonesia kembali mendapatkan kuota haji sebesar 221.000 jemaah untuk musim haji 1446 H/2025 M. Kepastian ini diperoleh usai Menag menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H.
Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji, Ayed Al Ghuwainim, menyampaikan informasi tersebut kepada Menag, yang kemudian diperkuat dengan surat resmi dari Pemerintah Arab Saudi.
Menag mengapresiasi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang kembali mengumumkan kuota lebih awal, sehingga proses persiapan penyelenggaraan haji bisa dilakukan lebih cepat.
“Pengumuman kuota lebih awal sangat membantu kami dalam melakukan persiapan yang lebih matang,” jelasnya.
Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa setiap kekurangan yang ditemukan akan diperbaiki pada penyelenggaraan haji tahun berikutnya.
“Beberapa kekurangan yang kita temukan insya Allah ke depan akan kita perbaiki agar layanan jemaah semakin tahun semakin baik,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah inovatif ini, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji, memastikan perjalanan ibadah mereka berjalan lancar dan khidmat.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menteri Agama Tegaskan Transparansi Pengelolaan Kuota Tambahan Haji 2024
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |