TIMES JAKARTA, JAKARTA – Hari ini, Sabtu (15/2/2025), hari ke-28 sejak pemberlakuan gencatan senjata di Gaza, Hamas akan membebaskan tiga sandera, sebagai bagian dari gelombang keenam pertukaran tahanan dan akan dipertukarkan dengan lebih dari 369 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Brigade Qassam mengumumkan, Gelombang pertukaran keenam hari ini, tiga sandera Israel dijadwalkan akan dibebaskan adalah Sasha Alexander Tropanov, 29, Sagui Dekel Chen, 36, dan Yair Horn, 46.
Ketiganya memiliki kewarganegaraan ganda. Horn diculik bersama saudaranya, Eitan, yang masih ditawan.
Dilansir Arab News, gencatan senjata yang dimulai hampir empat minggu lalu itu, nyaris terancam dalam beberapa hari terakhir oleh pertikaian tegang yang mengancam akan memicu kembali pertempuran.
Usulan kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan lebih dari 2 juta warga Palestina dari Gaza dan menempatkan mereka di tempat lain di wilayah tersebut telah menimbulkan lebih banyak keraguan tentang masa depan gencatan senjata.
Namun Hamas mengatakan pada hari Kamis, bahwa mereka akan terus maju dengan pembebasan lebih banyak sandera setelah melakukan pembicaraan dengan pejabat Mesir dan Qatar.
Kelompok itu mengatakan para mediator telah berjanji untuk "menghilangkan semua rintangan" untuk memastikan Israel akan mengizinkan lebih banyak tenda, pasokan medis, dan kebutuhan pokok lainnya masuk ke Gaza.
Panggung terbuka, bagian dari persiapan Brigade Qassam untuk membebaskan sandera Israel di Khan Yunis (FOTO: Al Jazeera/Anadolu Agency)
Ini akan menjadi pertukaran keenam sejak gencatan senjata berlaku pada 19 Januari. Sejauh ini, 21 sandera dan lebih dari 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata.
Seperti dalam pertukaran sebelumnya, puluhan pejuang Hamas yang bersenjata dan bertopeng berbaris di dekat panggung yang dihiasi bendera Palestina dan spanduk kelompok militan sementara musik menggema dari pengeras suara.
Para militan diperkirakan akan mengarak para sandera itu dihadapan khalayak dan kamera ke atas panggung, yang telah didirikan di dekat gedung bertingkat yang rusak berat, sebelum menyerahkan mereka kepada Palang Merah.
Organisasi kemanusiaan tersebut kemudian akan mengangkut mereka ke pasukan Israel.
Kantor Informasi Tahanan melaporkan bahwa Israel akan membebaskan 36 tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan 333 tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober 2023.
Di Tepi Barat, tentara pendudukan Israel memperkuat pasukannya di kota Tulkarem dan dua kampnya di Tepi Barat utara yang diduduki, bertepatan dengan agresi yang sedang berlangsung sejak 27 Januari.
Pasukan pendudukan Israel terus menyerbu rumah-rumah, merusaknya, dan menghancurkan sebagian rumahnya, sambil menembakkan peluru tajam ke segala sesuatu yang bergerak.
Di Nablus, seorang warga Palestina dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel pada Jumat malam, selama serangan mereka di bagian timur kota.
Secara politis, Saluran 12 Israel mengonfirmasi, mengutip pejabat Israel, bahwa pembicaraan mengenai tahap kedua kesepakatan telah dimulai antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, utusan AS Steven Witkoff, dan pejabat Mesir.
Hamas juga telah mengonfirmasi pada hari Kamis, bahwa pihaknya akan terus melaksanakan gencatan senjata, seperti yang ditandatangani, termasuk pertukaran tahanan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, sementara sumber-sumber Israel juga menyatakan optimisme tentang kelanjutan kesepakatan dan pembebasan tahanan pada hari Sabtu.
Di hari yang ke 28, Sabtu (15/2/2025), sejak pemberlakuan gencatan senjata di Gaza, Hamas akan membebaskan tiga sandera, sebagai bagian dari gelombang keenam pertukaran tahanan, dan akan ditukar dengan pembebasan tahanan Palestina. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Faizal R Arief |