TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan kereta cepat Haramain untuk melayani keperluan dua juta jemaah haji 1446 H
Ditangangi Arabia Railways (SAR), kereta ini menjadwalkan lebih dari 4.700 perjalanan selama musim haji 1446 ini, dan menyediakan lebih dari dua juta kursi untuk para jemaah.
Musim haji 1446 H tahun ini, pemerintah Arab Saudi menambah 400 ribu kursi dari musim haji tahun lalu. Penambahan itu merupakan bagian dari upaya SAR yang lebih luas untuk melayani perjalanan para jemaah serta meningkatkan pengalaman mereka secara keseluruhan.
Kereta Cepat Haramain merupakan komponen utama dari jaringan transportasi nasional Kerajaan Arab Saudi. Keberadaan kereta ini dirancang untuk menyediakan moda perjalanan yang cerdas dan sangat efisien.
Kereta ini menghubungkan kota-kota keagamaan dan ekonomi utama di sepanjang jalur kereta listrik sepanjang 453 kilometer, dengan lima stasiun utama yakni Makkah, Jeddah (Stasiun Pusat), Bandara Internasional King Abdulaziz, Kota Ekonomi King Abdullah, serta Madinah.
Stasiun di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah merupakan stasiun terbesar di dunia soal integrasi dengan bandara internasional. Stasiun ini juga menjadi tempat dimungkinkannya perpindahan penumpang yang lancar antara penerbangan dan kereta api tanpa harus keluar dari area bandara, sehingga meningkatkan interkonektivitas antara perjalanan udara dan darat.
Haji Tanpa Bagasi
Bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait, musim haji 1446 H ini, SAR juga melanjutkan inisiatif "Haji Tanpa Bagasi" selama tahun kedua berturut-turut.
Program ini memastikan bahwa barang bawaan jamaah calon haji diangkut langsung dari bandara keberangkatan menuju akomodasi mereka di Mekkah, sehingga mereka bisa melakukan perjalanan dengan kereta api segera setelah tiba tanpa ribet dengan barang bawaan mereka.
Kereta Cepat Haramain adalah sistem transportasi mewah yang canggih, dan menjadi salah satu kereta tercepat di dunia yang melaju hingga 300 km/jam. Kereta ini mengubah sistem transportasi dengan memberikan perjalanan yang efisien dalam waktu yang lebih singkat. Penduduk setempat maupun jemaah haji bisa memanfaatkan sistem kereta ini. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |