TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Haji dan Umrah RI resmi membuka seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tingkat Pusat untuk musim haji 1447 Hijriah/2026 Masehi. Pengumuman tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi kementerian.

Dalam keterangannya, Kementerian Haji dan Umrah mengajak putra-putri terbaik Indonesia untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan ibadah haji dengan mengedepankan profesionalisme, kompetensi, serta integritas dalam melayani jemaah di Tanah Suci.

Pendaftaran seleksi dibuka mulai Senin (8/12/2025) pukul 13.00 WIB. Proses ini menjadi tahapan awal penjaringan sumber daya manusia yang akan bertugas mendukung layanan haji Indonesia di Arab Saudi.

Pada seleksi PPIH 2026, pemerintah membuka delapan formasi petugas, yakni pelayanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi; pelayanan bimbingan ibadah; pelindungan jemaah; Media Center Haji; penanganan krisis dan pertolongan pertama pada jemaah haji (PKPPJH); serta pelayanan khusus bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.

Seleksi PPIH dimulai dengan pengumuman pada 6 Desember 2025. Pendaftaran dibuka pada 8 Desember 2025 pukul 13.00 WIB, sementara batas akhir pengunggahan dokumen ditetapkan hingga 14 Desember 2025 pukul 23.59 WIB. Proses verifikasi dokumen berlangsung hingga 16 Desember 2025, dilanjutkan dengan tes berbasis komputer (CAT) dan wawancara pada 18 Desember 2025 mulai pukul 09.00 WIB.

Secara umum, pelamar wajib berstatus Warga Negara Indonesia dan beragama Islam, sehat jasmani dan rohani, tidak sedang hamil, serta memiliki komitmen penuh dalam melayani jemaah haji. Peserta juga harus berintegritas, memiliki rekam jejak baik, tidak terlibat perkara pidana, serta mengantongi identitas kependudukan yang sah.

Selain itu, pelamar wajib memperoleh izin tertulis dari instansi asal bagi ASN, non-ASN, TNI, maupun Polri, mampu mengoperasikan perangkat komputer atau gawai, serta diutamakan memiliki kemampuan bahasa Arab atau Inggris. Peserta juga tidak sedang menjalani tugas belajar, tidak bertugas sebagai pasangan suami-istri dalam tahun yang sama, dan tidak pernah menjadi PPIH Kloter maupun Arab Saudi lebih dari tiga kali sejak 2022.

Adapun persyaratan khusus ditetapkan sesuai formasi. Untuk pelayanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi, pelamar berusia 25 hingga 57 tahun. Formasi bimbingan ibadah mensyaratkan usia 35–60 tahun, sudah menunaikan ibadah haji, serta memiliki sertifikat pembimbing ibadah haji.

Formasi Media Center Haji terbuka bagi pelamar berusia 25–57 tahun yang bekerja di bidang jurnalistik atau kehumasan, memiliki sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) atau sertifikat kehumasan, serta berasal dari media yang terverifikasi Dewan Pers.

Sementara itu, formasi PKPPJH diperuntukkan bagi peserta berusia 25–50 tahun, dengan syarat tenaga medis memiliki STR dan SIP, serta peserta non-medis wajib mengantongi sertifikat kegawatdaruratan. Formasi pelindungan jemaah dikhususkan bagi anggota TNI atau Polri berpangkat maksimal Mayor atau Komisaris Polisi dengan rentang usia 25–50 tahun. Untuk layanan jemaah lansia dan disabilitas, pelamar diutamakan memiliki kompetensi atau sertifikat pelayanan khusus di bidang tersebut.

Masing-masing formasi juga mensyaratkan dokumen administrasi tertentu, seperti surat rekomendasi instansi, KTP, ijazah terakhir, surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan pemerintah, SKCK bagi non-ASN, serta dokumen kepegawaian bagi ASN, TNI, dan Polri. Beberapa dokumen tambahan bersifat opsional, seperti sertifikat bahasa, sertifikat haji, atau kompetensi pendukung lainnya.

Kementerian Haji dan Umrah menegaskan seluruh rangkaian seleksi PPIH 2026 tidak dipungut biaya dan bebas dari praktik gratifikasi. Pendaftaran dilakukan sepenuhnya secara daring melalui laman resmi petugas.haji.go.id. (*)