TIMES JAKARTA, MALANG – Ada yang spesial dalam perayaan Hari Guru Nasional 2019 di SDIT Ahmad Yani Malang. Beragam kejutan dihadirkan untuk para tenaga pendidik, baik itu dari Komite Sekolah maupun dari para siswa.

Kejutan pertama diberikan Komite Sekolah yang diketuai Wibi, MSi di mana pada kegiatan upacara bendera Senin (25/11/2019), para guru siap tak siap 'dipaksa' menjadi petugas menggantikan para siswa.

Hasan Albana maju sebagai pemimpin upacara dengan pembina upacara Kepala Sekolah, Mutini SPd. Untuk pengibar bendera dipilih ibu guru Dini, Anggeh serta Wandha. Teks UUD 1945 dibacakan Yunita, tata upacara oleh Resti, kode etik guru oleh Ima, sedang ikrar guru RI dibacakan Syafii diikuti seluruh guru.

Meski tanpa persiapan matang, para guru melaksanakan tugasnya dengan baik dan membuat para siswa bangga pada guru mereka.

Dalam pesannya sebagai pembina upacara, Mutini berpesan untuk para guru agar tetaplah menjadi guru di mana saja berada. "Di sekolah guru, di rumah guru, di pasar guru, di manapun tetap berjiwa guru, maka pantas digugu lan ditiru," ujarnya.

Selain itu, Mutini juga berpesan untuk menjadi guru yang mulus ing saliro (penampilan lahir batin bagus), mulus ing wicoro (bertutur kata yang baik), anteb ing pambudi (mantab menjadi guru) dan jatmiko ing polah (tingkah lakunya benar dan baik).

Tak hanya itu, Mutini juga mengutip pidato Mendikbud Nadiem Makarim yang viral di media sosial. Sembari meneteskan air mata, Mutini juga mengucakan terima kasih yang tulus pada wali murid, terkhusus pihak Komite, yang telah membantu sekolah dengan menunjukkan kebersamaan yang luar biasa.

Di akhir upacara, doa penutup disampaikan Ustdaz Muflihun yang mendoakan agar semoga guru diberikan kesabaran dalam mendidik anak-anak menjadi generasi yang berakhlak mulia dan sholih sholihah.

Tak hanya itu, Kepala Sekolah juga menyampaikan beberapa pemenang lomba sebagai hadiah untuk para guru, di antaranya Lomba Supervisi Pembelajaran untuk Guru Kelas dan Guru Mapel, Lomba Supervisi Administrasi dan Lomba Kelas Model.

Tidak berhenti sampai di situ, Dewan Penyantun Sekolah juga memberikan sumbangan berupa tabung oksigen yang diterima Kepala Sekolah, Mutini SPd dan Hasan Albana selaku PJ UKS.

Sebagai penutup, perwakilan siswa memberikan persembahan puisi dan tari untuk para guru, disusul pemberian bunga dan sungkeman para siswa kepada seluruh guru yang berlangsung penuh keharuan.

Untuk menyemarakkan Hari Guru Nasional 2019 ini, Komite juga mempersembahkan tulisan 'SELAMAT HARI GURU' yang dibentuk dari kertas-kertas berisi masukan dan kritik siswa kepada SDIT Ahmad Yani Malang. Ini dimaksudkan untuk melatih keberanian anak memberi masukan kepada sekolah tercinta. (*)