TIMES JAKARTA, JAKARTA – Korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera terus bertambah. Hingga Selasa (3/12/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal mencapai 708 jiwa, dengan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memaparkan rincian korban per provinsi dalam konferensi pers daring di Jakarta:
-
Sumatera Utara: 294 jiwa meninggal, 155 hilang.
-
Aceh: 218 jiwa meninggal, 227 hilang.
-
Sumatera Barat: 196 jiwa meninggal, 117 hilang.
Daerah yang paling terdampak di Sumatera Utara adalah Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, dan Tapanuli Utara.
Distribusi Logistik Dipercepat Tiga Jalur
Untuk memenuhi kebutuhan darurat, BNPB mempercepat distribusi bantuan melalui tiga moda transportasi: darat, laut, dan udara.
-
Jalur Darat: Enam truk dengan total muatan 90 ton logistik telah diberangkatkan menuju Sumut.
-
Jalur Laut: Sebanyak 100 ton beras dari Jakarta sedang dalam perjalanan via laut menuju Pelabuhan Sibolga untuk kemudian didistribusikan lebih lanjut.
-
Jalur Udara: Saat ini telah disiagakan 7 unit helikopter di Bandara Silangit, Tapanuli Utara. Kekuatan ini akan ditambah dengan 3 helikopter TNI dan 4 helikopter BNPB.
Abdul Muhari menjelaskan pentingnya jalur udara untuk menjangkau daerah terisolir, “Distribusi via udara sangat penting untuk mencapai daerah-daerah yang saat ini belum bisa ditempuh dengan jalur darat, meskipun tonasenya terbatas antara 800 kg hingga 1,5 ton per penerbangan.”
Guna meningkatkan kapasitas angkut udara, BNPB bersama TNI, Polri, dan Basarnas berencana menambah frekuensi penerbangan dan jumlah armada. “Kita targetkan pengerahan hingga 30 unit, baik helikopter maupun pesawat caravan,” pungkas Abdul Muhari.(*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |