TIMES JAKARTA, JAKARTA – Logo Muktamar ke-34 NU Lampung resmi diluncurkan di Gedung PBNU Jakarta Pusat. Logo ini mengambil konsep Menara Siger yang merupakan ikon Lampung sebagai tempat penyelenggara.
Simbol itu juga merupakan menara yang menjadi titik nol Sumatera. Makna filosofis lain menggambarkan ciri khas Lampung yang melambangkan keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat.
Bentuk pilar menjuntai bilangan 34 dalam tulisan Arab menjadi simbol dari Muktamar ke-34 yang menjelaskan estafet dari periode ke periode menuju babak baru. Dari gubahan aksara Arab tersebut terdapat angka satu menyiratkan kemandirian.
Hal lain dari logo ini adalah pilar pemersatu bangsa yang mengandung makna kewibawaan orang terpilih dipadukan dengan warna kuning dan oranye yang bermakna kesemangatan dan kehangatan. Warna hijau dalam logo ini menjadi ciri khas NU yang melambangkan kesuburan dan kesejukan.
Diketahui, jika tak ada perubahan, maka terdapat tiga lokasi yang akan digunakan untuk Muktamar kali ini. Antara lain yakni Universitas Islam Negeri Raden Intan, Universitas Malahayati di Kota Bandar Lampung, dan Pondok Pesantren Darussa’adah di Kabupaten Lampung Tengah.
Sementara itu, Ketua Pengarah Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU, Muhammad Nuh sepakat menginginkan agar seluruh jajaran kepanitiaan bertekad menciptakan kesejukan pada perhelatan muktamar mendatang.
“Kita harus ciptakan suasana muktamar yang sejuk. Kita harapkan, kita bawa suasananya sejuk. Siapa yang akan jadi nanti, itu takdir. Tapi tugas kita adalah menyiapkan suasana sejuk,” ujarnya usai peluncuran Logo Muktamar ke-34 NU Lampung. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Deasy Mayasari |