TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan paparan penting tentang kesalehan digital dalam gelaran pertemuan tingkat menteri pendidikan APEC yang berlangsung di Pulau Jeju pada Rabu, 14 Mei 2025. Forum ini dihadiri oleh sekitar 400 peserta, termasuk menteri pendidikan dari 21 negara anggota APEC, akademisi, dan media.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu'ti menekankan perlunya pengembangan teknologi yang berkelanjutan, dengan fokus pada kesenjangan pendidikan dan peran kecerdasan buatan (AI) dalam meluaskan jangkauan pendidikan. Ia menggarisbawahi bahwa meskipun AI dapat membuka kemudahan akses pendidikan, penting untuk mempertimbangkan aspek etika dalam pengembangannya.
"Pemahaman soal etika dalam pengembangan AI ini juga menjadi bagian dari kebijakan di Indonesia," kata Mu'ti usai menyampaikan paparan.
Menteri Mu'ti juga menyampaikan pandangannya mengenai pengaruh AI dalam dunia pendidikan, yang meskipun memberi dampak besar, harus diadopsi dengan hati-hati. Menurutnya, teknologi ini harus diarahkan untuk mendukung kemajuan pendidikan, bukan sekadar untuk mengikuti tren digital yang ada.
"Kita tak sekadar perhatikan kemajuan digital, tapi juga harus tekankan pentingnya kesalehan digital," tegas Mu'ti.
Kerja Sama Pendidikan dengan Korea Selatan
Di sela acara, Menteri Mu'ti juga mengungkapkan bahwa banyak diskusi berlangsung dengan pemerintah Korea Selatan mengenai potensi kerja sama pendidikan. Ia mencatat minat tinggi dari pihak Korea untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan pembelajaran digital, terutama di daerah-daerah tertinggal.
"Korea komit untuk membantu mendorong visi pendidikan berkualitas untuk semua, terutama di daerah-daerah yang tertinggal," ungkapnya.
Korea Selatan, yang telah lama berpengalaman dalam pengembangan pendidikan digital, berharap untuk bisa berbagi pengetahuan dan mendukung pemerintah Indonesia dalam memperluas akses pendidikan berkualitas.
Penekanan pada Etika dan Pengembangan AI
Menteri Mu'ti juga menekankan bahwa kesalehan digital harus menjadi bagian integral dalam revolusi digital di bidang pendidikan. Penggunaan teknologi harus sejalan dengan nilai-nilai etika untuk menghindari dampak negatif bagi generasi muda dan menjamin bahwa teknologi dapat memperkaya pengalaman pendidikan, bukan merusaknya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mendikdasmen Soroti Kesalehan Digital dan Pengembangan AI dalam Pendidikan di APEC
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |