https://jakarta.times.co.id/
Ekonomi

Pertamina: Vivo dan BP Sepakat Tindaklanjut Kerja Sama Impor BBM

Senin, 06 Oktober 2025 - 16:00
Pertamina: Vivo dan BP Sepakat Tindaklanjut Kerja Sama Impor BBM Pengemudi angkutan kota mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo saat peresmiannya di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (26/10). (FOTO: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc/pri)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga memastikan langkah kolaboratif bersama PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU bp) dalam kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) terus berlanjut. Ketiganya sepakat membawa pembicaraan tersebut ke tahap teknis.

“Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis,” ujar Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, kepada ANTARA di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Bahas Dokumen dan Kepatuhan GCG

Roberth menjelaskan, tahap lanjutan pembahasan kerja sama impor BBM ini akan fokus pada penyusunan dokumen pernyataan yang mencakup aspek Good Corporate Governance (GCG). Dokumen itu meliputi pernyataan terkait antimonopoli, pencegahan pencucian uang, dan antisuap sesuai regulasi yang berlaku.

Selain itu, badan usaha pengelola SPBU swasta akan menyampaikan kebutuhan komoditas yang diperlukan. Pembahasan juga akan mencakup spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum sebelum kesepakatan akhir tercapai.

“Selanjutnya, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi requirement semua badan usaha (BU) dan key term, termasuk joint surveyor, untuk dikonfirmasi BU swasta terkait,” jelas Roberth.

Sistem Lelang untuk Tentukan Pemasok

Apabila kesepakatan teknis tercapai, maka proses berikutnya adalah pengadaan komoditas melalui sistem lelang terbuka. Pemenang pengadaan akan ditentukan berdasarkan penyedia kargo terbaik, harga paling kompetitif, dan volume kargo yang sesuai kebutuhan.

Setelah badan usaha swasta menyetujui hasil lelang, tahap selanjutnya adalah pembahasan aspek komersial dan inspeksi bersama terhadap produk BBM yang akan diimpor.

“Proses ini diakhiri dengan pengiriman kargo yang sudah disepakati, diperkirakan pada pekan ketiga Oktober,” tambahnya.

Kolaborasi Swasta dan BUMN Energi

Roberth menegaskan bahwa seluruh proses pengadaan dan pengiriman dilakukan secara terintegrasi dan disepakati oleh semua pihak, agar pengiriman kargo tidak terpisah-pisah.

Sementara itu, dua perusahaan energi besar lainnya, Exxon dan Shell, belum dapat melanjutkan pembicaraan. Shell disebut masih menunggu koordinasi dari kantor pusat, sementara Exxon baru akan membahas kebutuhan impor untuk periode November, mengingat masih memiliki stok BBM yang cukup.

“Semangat kolaborasi ini didasari oleh niat baik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sesuai arahan pemerintah,” kata Roberth. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.