TIMES JAKARTA, JAKARTA – Memiliki peluang untuk mengembangkan penjualan tidak hanya di dalam negeri tetapi bisa di luar negeri tentu merupakan mimpi setiap pelaku usaha termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM Indonesia.
Ternyata, peluang untuk mengembangkan penjualan di luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara dan negara tetangga cukup besar. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil survei Suara UKM Negeri Vol. VI yang dilakukan oleh Ninja Xpress
Dalam survei bertajuk “Dari Indonesia ke Asia Tenggara” yang melibatkan 1.200 responden di kawasan Asia Tenggara mengungkap bahwa peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar Asia Tenggara.
Dalam gelaran media gathering, Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan, bagi pelaku UMKM Indonesia, kawasan Asia Tenggara merupakan pasar yang strategis untuk mengembangkan usahanya.
“Melalui survei ini, kami ingin membantu pelaku usaha lokal memahami kebutuhan pasar Asia Tenggara lebih dalam lagi,” sebut Andi dalam media gathering di Jakarta pada Kamis (20/2/2025).
Andi berharap hadirnya Survei Suara UKM Vol. VI ini dapat membantu pelaku UMKM Indonesia dalam mempersiapkan strategi serta memperluas jangkauan usahanya ke negara di kawasan Asia Tenggara khususnya negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Harapannya data-data ini mampu membantu mereka untuk memetakan serta menentukan strategi supply chain yang tepat, serta mengoptimalkan pemanfaatan platform digital untuk memperluas jangkauan bisnis mereka,” tandasnya.
Tingginya Minat Produk Indonesia
Berdasarkan hasil survei dari konsumen di Singapore, Malaysia, Philippines, Thailand dan Vietnam, sebanyak 45% konsumen di Malaysia dan 43% konsumen di Singapura yang melakukan belanja online lintas negara memilih produk dari Indonesia.
Sedangkan minat konsumen Indonesia untuk membeli barang dari negara tetangga relatif rendah dibandingkan dengan konsumen negara lain di Asia Tenggara.
Hal ini menandakan bahwa produk Indonesia tidak hanya memiliki peluang besar untuk berkembang di pasar Asia Tenggara, tetapi juga tetap dapat memperkuat posisinya di pasar lokal.
Dalam kesempatan tersebut, owner Jakarta Coffee House, Mohammad Buchari menceritakan kisahnya saat pertama kali melakukan ekspor biji kopi lokal ke Malaysia karena pembeli datang sendiri ke kedainya dan menawarkan kerja sama.
“Hal ini menjadi bukti bahwa produk kopi arabika lokal Indonesia memiliki daya tarik yang kuat di pasar internasional. Peluang ekspor sangat besar dan seharusnya dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha,” ceritanya.
Produk Paling Diminati di Asia Tenggara
Kategori produk Fashion and Accessories mendominasi preferensi belanja konsumen di Asia Tenggara dengan tingkat minat sebesar 68%. Diikuti oleh produk Makanan dan Minuman sebesar 47%, dan Produk Kesehatan dan Kecantikan sebesar 46%.
Angka ini menunjukkan bahwa kategori tersebut menawarkan peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk memperluas pasar ekspor dan 82% of pembeli di Asia Tenggara belanja dari negara tetangga melalui platform seperti Tiktok shop, Lazada, dan Shoppee.
Sedangkan faktor penentu pembelian konsumen Asia Tenggara dengan persentase sebanyak 39% adalah karena keunikan barang yang tidak tersedia di negara asal mereka.
Selain itu, 34% konsumen memprioritaskan kualitas craftsmanship yang tinggi, sementara nilai budaya dan estetika, seperti produk berbasis budaya (31%), eco-friendly (34%), dan desain ala Korea atau Jepang (29%), juga menjadi faktor menarik.
Temuan ini menegaskan pentingnya inovasi dan diferensiasi produk bagi UMKM agar dapat bersaing di pasar Asia Tenggara. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |