TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ekonomi Indonesia diperkirakan akan terus mencatatkan pertumbuhan yang stabil pada 2025. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen year-on-year (yoy). Proyeksi tersebut, yang tetap konsisten dengan prediksi IMF pada Oktober 2024, menunjukkan bahwa Indonesia mampu mempertahankan momentum pertumbuhannya meski ada ketidakpastian ekonomi global.
Menurut laporan terbaru World Economic Outlook (WEO) Update dari IMF yang dirilis pada Januari 2025, proyeksi ekonomi Indonesia untuk 2024 diperkirakan tumbuh 5 persen (yoy), sedikit lebih rendah dari angka capaian 2023 yang tercatat 5,05 persen (yoy). Angka ini menunjukkan bahwa meski ada sedikit pelambatan, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik di tengah dinamika global yang penuh tantangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 pada awal Februari 2025, yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kinerja ekonomi Indonesia di tahun lalu. Angka proyeksi ini akan menunjukkan perkembangan perekonomian domestik, yang didorong oleh konsumsi dalam negeri, investasi, dan sektor ekspor.
Kondisi Ekonomi Global
Di tingkat global, IMF mencatatkan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan mengalami penurunan pada 2025 dan 2026, dengan proyeksi masing-masing berada pada angka 3,3 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata historis pertumbuhan ekonomi dunia yang mencapai 3,7 persen sepanjang 2000 hingga 2019.
Faktor utama yang berkontribusi pada laju pertumbuhan yang lebih rendah ini adalah ketegangan geopolitik, inflasi yang masih tinggi di beberapa kawasan, serta tantangan pada sektor energi yang dipengaruhi oleh kebijakan OPEC+.
Namun, di tengah proyeksi pertumbuhan global yang melambat, Indonesia tetap dapat menunjukkan daya tahan ekonomi yang kuat. IMF menyoroti bahwa sektor domestik Indonesia, termasuk konsumsi rumah tangga yang tinggi dan sektor investasi yang terus berkembang, menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Indonesia Dibandingkan Negara Tetangga
Dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya di Asia, Indonesia berada pada posisi yang relatif cukup baik.
Ekonomi China, yang merupakan perekonomian terbesar kedua di dunia, diproyeksikan tumbuh 4,6 persen (yoy) pada 2025. Sedikit lebih baik dari proyeksi sebelumnya pada Oktober 2024.
Sementara India, diperkirakan tetap stabil dengan pertumbuhan 6,5 persen (yoy) pada 2025 dan 2026, berkat kekuatan konsumsi domestik dan investasi infrastruktur yang terus berkembang.
Namun, tantangan yang lebih besar datang dari negara-negara penghasil energi utama seperti Arab Saudi. Diperkirakan, negara ini akan mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 1,3 poin menjadi hanya 3,3 persen (yoy) pada 2025.
Hal tersebut terkait dengan keputusan OPEC+ yang memperpanjang pemangkasan produksi minyak, yang turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Kondisi Ekonomi Amerika dan Eropa
Di Amerika Serikat, IMF memproyeksikan perekonomian akan tumbuh 2,7 persen (yoy) pada 2025. Angka ini lebih tinggi 0,5 poin dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut akan didorong oleh permintaan domestik yang kuat, kebijakan moneter yang lebih lunak, serta sektor tenaga kerja yang relatif stabil. Namun, IMF juga memperingatkan bahwa ekonomi AS akan melambat menjadi 2,1 persen (yoy) pada 2026, dipengaruhi oleh potensi penurunan dalam konsumsi dan investasi.
Sementara itu, di kawasan Eropa, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2025 diperkirakan hanya mencapai 1,0 persen (yoy). Lebih rendah dari 1,2 persen pada proyeksi sebelumnya.
Ekonomi Eropa diperkirakan akan membaik sedikit pada 2026, dengan proyeksi pertumbuhan yang stabil di angka 1,4 persen (yoy), seiring meredanya ketidakpastian geopolitik dan peningkatan permintaan domestik.
Arah Inflasi Global
Sementara itu, dalam hal inflasi, IMF memperkirakan angka inflasi global akan menurun menjadi 4,2 persen pada 2025. Diperkirakan akan turun menjadi 3,5 persen pada 2026.
Data tersebut menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi, terutama di negara-negara berkembang dan maju, mulai dapat diatasi melalui kebijakan moneter yang lebih ketat dan langkah-langkah pengendalian harga yang lebih efektif.
Di tengah ketidakpastian global ini, IMF menekankan pentingnya kebijakan yang fokus pada keseimbangan antara pengendalian inflasi dan pertumbuhan sektor riil.
Reformasi struktural yang lebih dalam, peningkatan kerjasama internasional, dan penguatan aturan ekonomi global akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan memperkuat prospek pertumbuhan jangka panjang.
Optimisme Indonesia di Tengah Tantangan Global
Proyeksi IMF untuk Indonesia menunjukkan bahwa meskipun ekonomi global mengalami pelambatan, Indonesia tetap berada pada jalur yang positif dengan prediksi pertumbuhan yang stabil di angka 5,1 persen (yoy) pada 2025 dan 2026.
Data tersebut bisa jadi cermin ketahanan ekonomi Indonesia yang didorong oleh konsumsi domestik yang kuat, investasi, dan pengelolaan sektor energi yang efektif.
Indonesia memiliki peluang besar untuk terus tumbuh meskipun menghadapi tantangan global yang cukup besar. Data terbaru IMF itu menunjukkan bahwa dengan kebijakan yang tepat, pengelolaan sektor energi yang lebih baik, dan kerja sama internasional yang kuat, Indonesia bisa mencapai stabilitas ekonomi yang lebih baik di masa depan.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Proyeksi IMF 2025: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,1 Persen
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |