TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menurut data Kementerian Kesehatan RI, satu dari tiga orang dewasa di Indonesia hidup dengan kolesterol tinggi. Lebih dari setengahnya bahkan tidak menyadari karena tidak ada gejala yang terasa.

Yang mengkhawatirkan, kolesterol tinggi diam-diam bisa menjadi pemicu jantung lemah, hipertensi, hingga stroke, penyakit yang masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.

Menurut dr. Mariani Leman, sering kali masyarakat baru sadar pentingnya menjaga kolesterol setelah tubuh memberi tanda bahaya lewat hasil cek kesehatan. 

“Sayangnya, di titik itu kadang sudah terlambat untuk sekadar pencegahan. Karena itu, menjaga kolesterol bukan pilihan, tapi kebutuhan yang harus dimulai sekarang,” ujar dr. Mariani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/9/2025).

Menurut dia, banyak orang baru peduli kolesterol setelah masalah datang, padahal kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun. Inilah yang membuatnya disebut sebagai silent killer. 

“Kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih proaktif menjaga kesehatan jantung sejak dini. Karena menjaga kolesterol bukan hanya mencegah penyakit, tapi juga memastikan kualitas hidup tetap terjaga,” ujar Direktur PT NutriSains itu.

Ia mengungkapkan fakta lainnya, kolesterol tinggi bisa menyerang siapa saja, bukan hanya lansia, tapi juga pekerja muda dengan gaya hidup sibuk. 

Selain itu, makanan sehari-hari orang Indonesia seperti gorengan, santan, dan daging berlemak, bila berlebihan, bisa meningkatkan risiko kolesterol. Menurut WHO, menjaga kadar kolesterol tetap normal bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 50%.

“Karena itu, siapapun Anda, usia produktif yang aktif bekerja, orang tua yang ingin tetap sehat, atau siapa saja yang peduli pada masa depan kesehatannya, Omepros hadir sebagai sahabat setia untuk menjaga jantung tetap sehat setiap hari,” ungkapnya. 

Ia menegaskan kunci dari hidup sehat bukan hanya olahraga dan pola makan, tapi juga dukungan nutrisi yang tepat. (*)