TIMES JAKARTA, JAKARTA – Timnas Spanyol memastikan tempat di final Nations League untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah menaklukkan Prancis dengan skor 5-4 dalam pertandingan semifinal yang dramatis di MHPArena, Kamis atau Jumat (6/6/2025) dinihari. Tim Matador akan menghadapi tetangga sekaligus rival, Portugal, di partai final.
Bintang muda sensasional berusia 17 tahun, Lamine Yamal, menjadi pahlawan kemenangan dengan mencetak dua gol. Pertandingan ini juga mencatat sejarah sebagai laga Nations League pertama yang menghasilkan sembilan gol.
Spanyol tampil menggebrak di babak pertama. Dua gol cepat dari Nico Williams dan Mikel Merino membawa mereka unggul 2-0 dalam 25 menit pertama.
Memasuki babak kedua, Yamal dengan tenang mengeksekusi penalti untuk menambah keunggulan menjadi 3-0, sebelum rekannya di Barcelona, Pedri, mencetak gol keempat hanya semenit kemudian.
Prancis sempat memperkecil ketertinggalan lewat penalti Kylian Mbappé pada menit ke-60. Namun Yamal kembali mencetak gol pada menit ke-67, menjadikan skor 5-1 untuk Spanyol dan melengkapi penampilan luar biasanya malam itu.
Meski tertinggal jauh, Prancis bangkit menjelang akhir pertandingan. Rayan Cherki mencetak gol indah, disusul gol bunuh diri Dani Vivian, dan penyelesaian dari Randal Kolo Muani membuat skor menjadi 5-4. Spanyol sempat panik, tetapi mampu mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir dibunyikan.
“Saya selalu bilang pada ibu saya, saya bermain dengan sepenuh hati. Itulah yang memotivasi saya bermain sepak bola, alasan saya bangun pagi,” kata Yamal kepada stasiun televisi Teledeporte.
“Prancis punya banyak pemain kelas dunia. Skornya memang besar, tapi mereka selalu membuat lawan menderita.”
“Kami dan Portugal sama-sama tim hebat dengan pemain-pemain top. Semoga kami bisa membawa pulang trofi ke Spanyol.”
Di bawah asuhan Luis de la Fuente, Spanyol hanya kalah satu kali dalam dua tahun terakhir—performa yang juga membawa mereka menjuarai Euro 2024 setelah menaklukkan Inggris di final.
Kontribusi dua pemain sayap, Nico Williams dan Lamine Yamal, menjadi kunci sukses Spanyol. Setelah Prancis gagal memanfaatkan peluang emas lewat Mbappé dan tembakan Theo Hernandez yang membentur mistar, Spanyol langsung memimpin lewat penyelesaian brilian Williams.
Tiga menit berselang, operan akurat dari Mikel Oyarzabal diselesaikan dengan sempurna oleh Merino untuk mengubah skor menjadi 2-0. Ini merupakan kali kedua dalam 13 tahun kepelatihan Didier Deschamps, Prancis kebobolan dua gol dalam 30 menit pertama.
Yamal, yang sudah mencatat lebih dari 100 penampilan bersama Barcelona sebelum menginjak usia 18 tahun, tampil penuh ketenangan dalam dua golnya. Gol terakhir Prancis dari Kolo Muani sempat membuat peluang perpanjangan waktu terbuka, tetapi Spanyol tetap bertahan.
Laga ini menjadi laga pertama dalam sejarah UEFA Nations League yang menghasilkan sembilan gol. Ini juga pertama kalinya sejak tahun 1969 Prancis kebobolan lima gol dalam satu pertandingan.
“Kami menunjukkan permainan yang sudah lama tidak terlihat,” ujar kapten Prancis, Mbappé. “Tapi hanya dalam 10 menit di masing-masing babak, kami kebobolan dua gol. Kami tidak konsisten sepanjang laga.”
“Memang ada kemajuan, tapi ketika kalah, selalu ada hal negatif yang disorot. Namun, tidak semuanya buruk.” (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |