TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus memperkuat kerja sama strategis di bidang pendidikan tinggi dan riset dengan negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia.
Langkah tersebut diwujudkan melalui pertemuan bilateral antara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dan delegasi Kedutaan Besar Malaysia pada Kamis (30/10/2025) kemarin. Pertemuan berfokus pada perluasan jejaring akademik dan kolaborasi lintas negara.
“Kolaborasi ini penting untuk mempererat hubungan antar universitas sekaligus membuka jalan bagi kerja sama ASEAN yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara,” ujar Menteri Brian di Jakarta, Jumat (31/10/2025), melansir ANTARA.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas rencana pembentukan kelompok riset bersama (joint research group) di bidang kecerdasan buatan (AI), energi terbarukan, dan pengelolaan mineral langka (ferro-earth).
Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan riset terapan yang relevan dengan tantangan global serta memperkuat posisi Indonesia dan Malaysia sebagai pusat inovasi sains dan teknologi di kawasan ASEAN.
Langkah Percepatan MoU dan Pertukaran Mahasiswa
Selain itu, disepakati pula langkah percepatan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara di bidang Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Kesepakatan ini akan memperluas peluang kerja sama akademik, riset, dan pertukaran sumber daya manusia unggul.
Menurut Menteri Brian, saat ini terdapat sekitar 11.443 mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di universitas-universitas Malaysia. Ia berharap ke depan, jumlah mahasiswa Malaysia yang melanjutkan pendidikan di Indonesia juga meningkat.
“Indonesia telah memiliki ekosistem pendidikan tinggi yang semakin kompetitif dan terbuka, dengan berbagai program unggulan yang menarik minat pelajar asing, khususnya dari ASEAN,” jelasnya.
“Melalui perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan tinggi, Indonesia diharapkan menjadi destinasi utama bagi mahasiswa Malaysia yang ingin berinovasi di bidang sains dan teknologi,” tambahnya.
Dukungan Malaysia untuk Kolaborasi Riset
Sementara itu, Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia, TYT Dato Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, menilai kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi kedua negara menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan riset bersama.
“Peningkatan pertukaran mahasiswa Malaysia-Indonesia adalah sesuatu yang kita mau, supaya lebih banyak interaksi dan pemahaman antar budaya,” ungkap Dubes Hasrin.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas pentingnya dukungan pendanaan bersama (co-funding) untuk proyek riset kolaboratif antar profesor. Skema tersebut meniru keberhasilan kerja sama riset internasional Indonesia dengan Australia dan Prancis yang terbukti efektif meningkatkan hasil riset terapan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kemdiktisaintek Dorong Riset Bersama Indonesia–Malaysia Soal Ini
| Pewarta | : Rochmat Shobirin | 
| Editor | : Ferry Agusta Satrio | 
 Pendidikan
 Pendidikan 
       
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
                 
                 
                 
                 
                 
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
               TIMES Jakarta
            TIMES Jakarta