TIMES JAKARTA, JAKARTA – Rita Nurmaliza, seorang konten kreator, aktris, dan penyanyi berusia 29 tahun, terus menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan dan anak-anak. Lahir di Bengkalis pada 17 Oktober 1995, Rita sapaan akrabnya dikenal sebagai sosok inspiratif yang menggabungkan popularitas dengan gerakan sosial positif.
“Saya yakin dan percaya bahwa menjadi beauty queen bukan sekadar gelar, tetapi tanggung jawab untuk memberi manfaat bagi sesama,” ujar Rita dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Minggu (3/8/2025).
Perjalanan Rita yang hobi menulis, menyanyi, travelling, dan dancing ini dimulai pada tahun 2017 ketika ia menyabet gelar Miss Earth Indonesia Fire 2017, lalu mewakili Indonesia di ajang Miss Asia Pacific International.
"Puji syukur saya tidak pulang dengan tangan kosong, tapi sukses meraih predikat Best National Costume dan 1st Runner Up Best Talent, serta sebelumnya terpilih sebagai Miss Asia Pacific Indonesia 2017," ungkapnya sembari tersenyum manis.
Tak hanya itu, ia debut dalam film Aku Tahu Kapan Kamu Mati 2020, pemeran pendukung film Merindu Cahaya De Amstel 2022, pemeran pendukung film LDR: Long Distance Relationshi 2023, debut single Tidak Pasti 2023, dan Executive Produser film Naskah Terakhir (coming soon).
Momen Rita Nurmaliza bersama anak-anak di Desa Wae Rebo Manggarai, NTT. (FOTO: Rita for TIMES Indonesia)
Mengedukasi Lewat Media Sosial
Selain dunia pageant, Rita juga aktif di media sosial sebagai konten kreator. Lewat kanal YouTube-nya yang kini memiliki lebih dari 600 ribu subscriber, ia membagikan kisah-kisah inspiratif dan edukasi positif.
“Saya ingin menjadikan media sosial sebagai ruang berbagi ilmu, bukan hanya hiburan,” kata pemilik akun media sosial TikTok, Instagram, dan Facebook dengan nama @rita.nurmaliza, serta kanal YouTube Rita Nurmaliza.
Dirinya mengaku menyadari kekuatan media sosial sebagai alat penyebar yang berpengaruh besar. “Banyak yang mengikuti saya karena Miss Universe Indonesia, dan itu jadi peluang untuk menebar pesan positif,” tuturnya.
Menjadi Sahabat Anak dan Pejuang Lingkungan
Lalu ada dua isu yang menjadi fokus Rita saat ini adalah lingkungan hidup dan anak-anak. Ia menilai perubahan pola pikir masyarakat terhadap sampah adalah tantangan besar.
“Mengubah kebiasaan membuang sampah sembarangan bukan hal mudah, tapi saya siap berjuang untuk itu,” ucap anak pertama dari dua bersaudara yang telah menempuh pendidikan terakhir diploma 3 Bahasa Inggris Bisnis.
Sementara untuk anak-anak, ia menyadari pentingnya pendekatan yang menyenangkan. “Dengan anak, kita tidak bisa hanya bicara serius. Mereka perlu diajak bermain sambil belajar. Itulah cara kita menjangkau mereka,” sambungnya.
Harapan untuk Indonesia
Terakhir Rita menutup dengan harapan agar masyarakat semakin mencintai alam Indonesia. “Alam bisa hidup tanpa kita. Tapi kita tidak bisa hidup tanpa alam,” jelasnya dengan nada penuh semangat.
Kemudian lebih jauh dia juga berharap agar orang tua memberi perhatian penuh pada pendidikan anak sejak dini. “Anak-anak adalah aset masa depan bangsa. Tugas kita membentuk mereka jadi pribadi yang unggul,” tandasnya menutup penyampaian. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rita Nurmaliza Suarakan Kepedulian Lingkungan dan Sahabat Anak, Membangun Generasi Unggul Bebas Sampah
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Deasy Mayasari |