TIMES JAKARTA, SURABAYA – Menara Maiden yang legendaris di İstanbul dibuka kembali sebagai monumen dan museum pada peringatan seratus tahun Republik Türkiye setelah direstorasi secara cermat dengan beberapa pengembangan.
Kız Kulesi atau Menara Maiden, sebuah bangunan ikonik di lepas pantai sisi Asia İstanbul, telah dibuka kembali setelah selesainya proses restorasi yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2021.
Dilansir dari Hurryet Daily News, Menara Maiden dibuka sejak Mei 2023 oleh pemerintah setempat setelah dua tahun tutup karena proses restorasi tersebut.
Menara yang terletak di Selat Bosporus ini akan difungsikan sebagai museum monumen.
Sejarah Menara Maiden
Menara Maiden telah menjadi inspirasi dalam banyak karya sastra dan puisi.
Menara Maiden awalnya dibangun pada abad kelima SM di sebuah pulau kecil sekitar 20 meter dari pantai Üsküdar sebagai pos pemeriksaan bea cukai untuk mengelola kapal yang melakukan perjalanan melalui Bosporus serta untuk melakukan penarikan pajak.
Di pulau kecil ini, Kaisar Romawi Timur Manuel Komnenos memerintahkan pembangunan struktur pertahanan pada abad ke-12.
Rantai besi yang membentang dari menara ke menara lainnya di Semenanjung Bersejarah bertujuan untuk mengendalikan alur masuk dan keluar di Bosporus.
Setelah penaklukan İstanbul pada tahun 1453 oleh Sultan Mehmed II, sebuah menara kayu dibangun dan berfungsi sebagai menara pengawas, mercusuar, serta tempat karantina pada abad-abad mendatang.
Di era Republik, setelah digunakan oleh otoritas pelabuhan kota dalam waktu yang lama, menara tersebut akhirnya diserahkan kepada Kementerian Pertahanan Turki pada tahun 1964 dan kemudian kepada Perusahaan Maritim Türkiye pada tahun 1983.
Berfungsi sebagai stasiun radar dan gudang selama periode ini, Menara Maiden kemudian menjadi sebuah restoran untuk sementara waktu, yang hanya dapat diakses melalui perahu dari pantai Üsküdar.
Terletak di tengah Bosporus layaknya seorang gadis cantik yang menampilkan keindahan İstanbul, Menara Maiden juga memiliki beberapa legenda yang membuatnya semakin tenar.
Legenda pertama bercerita tentang seorang raja dan putrinya. Setelah seorang peramal mengatakan bahwa sang putri akan mati karena gigitan ular, raja membangun Menara Maiden di atas bebatuan Salacak untuk melindungi putrinya.
Namun, sang putri akhirnya tidak dapat menghindari nasibnya. Seekor ular yang bersembunyi di dalam keranjang buah dan berhasil masuk ke dalam istana akhirnya menggigit dan menewaskannya.
Legenda lain mengatakan bahwa ada seorang pemuda yang bernama Leandros, jatuh cinta pada Hero, seorang biarawati Aphrodite yang tinggal di sebuah menara. Untuk bertemu Hero, Leandros berenang setiap malam hanya dengan mengikuti cahaya dari menara.
Namun pada suatu malam, lampu menara padam karena badai. Leandros tersesat dan tenggelam di Bosporus. Diliputi kesedihan dan kehilangan, Hero pun bunuh diri.
Sebagai salah satu objek bersejarah ikonik di kaki langit İstanbul, Menara Maiden membutuhkan perawatan konstan karena lokasinya yang berada di tengah laut serta kondisi cuacanya.
Dalam konteks ini, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki menginisiasi proyek pemugaran bertajuk “Menara Maiden Membuka Matanya Kembali” pada tahun 2021.
Proyek tersebut dilakukan di bawah pengawasan Kementerian dan konsultasi akademisi dan arsitek ahli, termasuk Profesor Zeynep Ahunbay dan Han Tumertekin.
Sebagai bagian dari restorasi terbaru, semua penambahan beton telah dihilangkan dari struktur utama menara yang tidak ada dalam dokumen sejarahnya.
Selain itu, menara serta pulau tempat menara tersebut berdiri telah didukung dengan pancang dan isolator seismik. Atap di atas pelataran menara telah dilepas dan diganti dengan atap kayu yang disusun sesuai dengan bentuk aslinya. Halaman dan lantai bagian luar juga telah dikembalikan ke bahan asli yang ditentukan dalam catatan sejarah.
Penduduk lokal maupun pengunjung İstanbul selalu menyaksikan bangunan elegan ini dari berbagai lokasi di kota. Kini setelah dibuka kembali sebagai museum, pengunjung dapat menyaksikan keindahan İstanbul dari sudut pandang Menara Maiden. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Situs Bersejarah Istanbul Menara Maiden Kembali Dibuka
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |