https://jakarta.times.co.id/
Berita

Iran Tuding DK PBB Tidak Aktif dan Tidak Efektif, Begini Alasannya

Jumat, 25 Oktober 2024 - 11:47
Iran Tuding DK PBB Tidak Aktif dan Tidak Efektif, Begini Alasannya Presiden Iran, Masoud Pezeshkian saat menghadiri pertemuan format panjang KTT BRICS di Kazan, Kamis (23/10/2024 kemarin. (FOTO: Arab News/AFP)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Dewan Keamanan PBB tidak aktif dan tidak efektif dalam upayanya untuk memadamkan krisis regional di Timur Tengah.

Hal itu disampaikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian di hadapan para pemimpin negara-negara ekonomi berkembang di pertemuan puncak BRICS di Rusia.

BRICS akronim dari Brazil-Russia-India-China dan South Africa, adalah organisasi antarpemerintah yang dibentuk oleh 5 negara berkembang terdepan di dunia itu. Terakhir anggota BRICS terus berkembang termasuk Indonesia juga berkeinginan menjadi anggotanya.

Presiden China Xi Jinping yang hadir dalam pertemuan puncak BRICS itu juga  menekankan,  bahwa tidak boleh ada lagi penderitaan dan kehancuran di Palestina dan Lebanon, serta menyerukan kepada negara-negara anggota BRICS untuk menjadi kekuatan stabilisasi perdamaian.

"Kita harus maju bersama untuk membentuk kekuatan stabilisasi perdamaian dan mencari solusi untuk mengatasi gejala dan akar masalah titik panas,” kata Xi.

"Kita juga perlu terus mendorong gencatan senjata di Gaza, meluncurkan kembali solusi dua negara dan menghentikan penyebaran perang di Lebanon. Seharusnya tidak ada lagi penderitaan dan kehancuran di Palestina dan Lebanon,” tegas Xi.

Xi juga menyerukan de-eskalasi antara Rusia dan Ukraina karena perang telah berlangsung selama tiga tahun.

Masoud Pezeshkian pada hari Kamis kemarin juga mengecam Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara karena gagal menangani konflik Timur Tengah.

“Api perang masih berkobar di Jalur Gaza Palestina dan kota-kota Lebanon,” kata Pezeshkian kepada para pemimpin negara-negara di pertemuan puncak BRICS di Rusia. BRICS.

"Dan lembaga-lembaga internasional yang dipimpin oleh Dewan Keamanan PBB yang merupakan penggerak perdamaian dan keamanan internasional tidak memiliki efisiensi yang diperlukan untuk memadamkan api krisis ini," tegas Presiden Iran seperti dilansir di Arab News.

Ia juga mengecam Israel karena melanggar 'garis merah', sehingga menimbulkan gelombang kekerasan dan teror baru.

Sejak dimulainya perang di Gaza awal Oktober 2023 lalu, Iran telah mengkritik badan PBB tersebut karena tidak aktif dan tidak efektif dalam mengakhiri konflik di Timur Tengah.

Saat ini Iran sedang aktif melalui langkah diplomatik mengkampanye untuk mencapai gencatan senjata di Gaza maupun di Lebanon.

Upaya tersebut juga ditujukan untuk mencegah meluasnya konflik di kawasan tersebut setelah Israel mengancam akan membalas serangan Iran pada tanggal 1 Oktober.

Iran mengatakan, serangan itu adalah respons terhadap serangan Israel di Lebanon, yang menewaskan seorang jenderal Iran dan kepala gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, akhir September 2024 lalu.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei ikut mengkritik PBB melalui media sosial karena berubah menjadi platform yang tidak berfungsi dengan baik dan menjengkelkan.

Dia mengatakan, PBB sangat gagal mencapai tujuannya karena dukungan tanpa syarat AS terhadap Israel, telah membuat rezim zionis tersebut semakin berani untuk memperluas agresi dan kekejamannya di seluruh wilayah," tulisnya di X.

Amerika Serikat adalah salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki kewenangan untuk memblokir keputusan Dewan Keamanan PBB.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi menuduh AS menghalangi Dewan Keamanan PBB terkait perang di Gaza dan Lebanon.

“Ketidakpedulian Dewan Keamanan PBB terhadap hambatan yang dilakukan AS adalah sebuah bencana,” katanya.

Sementara itu, pemantau perang Suriah mengatakan serangan Israel di ibu kota dan provinsi Homs tengah menewaskan dua orang, termasuk seorang tentara.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, serangan di distrik Kafr Sousa, Damaskus, menargetkan halaman gedung pemerintah di dekat stasiun bahan bakar militer.

Pemantau perang yang berpusat di Inggris mengatakan, satu orang yang identitasnya tidak diketahui tewas dan tiga lainnya terluka.

Di provinsi Homs, yang berbatasan dengan Lebanon, tempat pasukan Israel memerangi Hizbullah, serangan Israel menargetkan sebuah truk di dekat pos pemeriksaan pasukan rezim di jalan di pinggiran Qusayr.

"Serangan itu menewaskan seorang tentara dan melukai empat lainnya," kata observatorium.

Kantor berita pemerintah Suriah, SANA mengatakan tentara Israel meluncurkan serangan udara yang menargetkan dua lokasi di distrik Kafr Sousa di Damaskus dan sebuah lokasi militer di dekat Homs. 

Dilaporkan satu prajurit tewas dan tujuh lainnya terluka.

Sejak perang saudara meletus pada tahun 2011, Israel telah melancarkan ratusan serangan di Suriah, terutama menargetkan tentara dan kelompok bersenjata yang didukung Iran, termasuk Hizbullah. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.