TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo melakukan peninjauan Bendungan Jatigede, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). Bendungan ini sendiri sudah diresmikan di masa kepemimpinan Presiden Jokowi.
Bendungan yang masa pembangunannya mulai 2008-2016 ini menelan biaya Rp. 4,4 triliun. Salah satu manfaatnya adalah irigasi di tiga daerah yakni Indramayu, Majalengka, Cirebon.
Setelah adanya Bendungan Jatigede tersebut, kini sektor di tiga daerah itu maju pesat. Sebelum ada bendungan, Indramayu hanya menghasilkan 450.101 ton padi. Setelah ada bendungan kini menghasilkan 1.184.771 ton padi.
Di Cirebon, sebelum ada bendungan, wilayah ini hanya menghasilkan 121.052 ton padi. Setelah ada bendungan, kini menghasilkan 266.282 ton padi.
Lalu di Majalengka, sebelum ada bendungan ini, wilayah tersebut hanya menghasilkan 3.613 ton pada. Dan kini setelah adanya bendungan yakni menghasilkan 11.572 ton padi.
Menteri Dody Hanggodo bersyukur dengan adanya bendungan ini. Kata dia, manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat.
"Ini kan (daerah) penghasil padi cukup besar ya. Salah satunya adalah mensupport berapa daerah irigasi," katanya saat diwawancara media.
Menurutnya, Bendungan Jatigede juga mendukung ketahanan pangan yang kini sedang diprioritaskankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Salah satu fokus utama Kementerian PU adalah mensupport ketahanan pangan kan. Bendungan kan supportnya tidak hanya bicara masalah ketahanan pangan, tapi juga ketahanan air. Ketahanan air itu salah satunya adalah menyiapkan air baku untuk masyarakat," jelas jebolan Institut Teknologi Bandung tersebut.
Tak hanya itu saja, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini mengatakan, dengan adanya bendungan ini, banjir di wilayah sekitar juga terselesaikan. "Selama ini fungsi-fungsi utamanya sebetulnya adalah pengurangan banjir di daerah atas," ujarnya. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |