TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ikon transgender, nominator Grammy, Sophie Xeon, 34, meninggal dunia karena terjatuh dari ketinggian untuk menyaksikan bulan punama di rumahnya, di Athena, Yunani.

Artis pop eksperimental dan produser serta  DJ Skotlandia yang pernah bekerja dengan Madonna dan Charli XCX ini menjadi transgender pada tahun 2017 dalam sebuah video It's Okay to Cry.

Label rekaman artis, Transgressive, seperti dilansir The Daily Mail telah mengumumkan di Twitter bahwa bintang itu 'terpeleset dan jatuh' di ibukota Yunani Athena setelah mendaki untuk 'menyaksikan bulan purnama'

Transgressive dalam Twitternya menyebutkan, tragisnya, Sophie kami yang cantik meninggal pagi ini setelah kecelakaan yang mengerikan. Sesuai dengan spiritualitasnya, dia naik untuk menyaksikan bulan purnama dan terpeleset dan jatuh.

CNN melansir Sophie meninggal di rumahnya, Sabtu pukul 4 pagi.

Sophie adalah aktivis hak trans kelahiran Glasgow. Saat bekerja dengan Madonna pada tahun 2015, ia ikut memproduksi single "Bitch, I'm Madonna" dan berkolaborasi dengan Charli XCX di EP Vroom Vroom.

Debut album 2018 SOPHIE debutnya "Oil of Every Pearl's Un-Insides" mendapatkan musisi itu nominasi Grammy untuk Best Dance/Electronic Album.

"Sophie adalah pelopor musik baru, salah satu artis paling berpengaruh dalam dekade terakhir," kata pernyataan humas itu.

"Tidak hanya untuk produksi dan kreativitas yang cerdik, tetapi juga untuk pesan dan visibilitas yang telah dicapai. Ikon pembebasan," tambahnya.

Beberapa artis memberikan penghormatan kepada almarhum musisi, termasuk penyanyi-penulis lagu Inggris Sam Smith, yang memposting di Twitter: "Berita memilukan. Dunia telah kehilangan malaikat. Seorang visioner sejati dan ikon generasi kita."

Artis pop Prancis Christine and the Queens menggambarkan Ikon transgender, Sophie Xeon sebagai "produser bintang, visioner, referensi." (*)