TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha buka suara soal sejumlah kader PSI memilih mengundurkan diri.
Eks vokalis Band Nidji itu menilai, pengunduran diri itu mereka adalah hal yang biasa. "Pindahnya beberapa kader-kader kami adalah hal yang sangat biasa dalam politik," katanya dalam keterangan resminya diterima Kamis (15/12/2022).
Yang penting bagi PSI, kata dia, kader yang ke luar tersebut bisa menerapkan semua ilmu yang telah diperoleh. Itu yang dimaksud Giring Ganesha adalah soal kebangsaan, pluralisme dan antikorupsi.
Giring juga mengklaim, PSI memiliki banyak kader terbaik. Mereka, kata dia, sudah ditempa dan menjalani sekolah politik secara baik.
"Selama verifikasi terbukti ribuan kader baru masuk dan siap berjuang bersama dengan nilai-nilai yang tetap kita junjung tinggi. Antikorupsi dan Antitoleransi," jelasnya.
Selain itu, Giring Ganesha juga optimis partainya bisa menyiapkan kader yang memiliki integritas, antikorupsi, antitoleransi, dan mau kerja untuk rakyat Indonesia. "Kemudian berkemampuan terbaik untuk perjuangkan PSI agar bisa berkiprah di politik nasional ke depannya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan TIMES Indonesia, PSI kini mulai ditinggal oleh para kadernya. Terhitung sudah ada lima politikus yang ke luar. Terbaru adalah Rian Ernest.
Ia menyampaikan terima kasih kepada PSI sudah menjadi rumah yang begitu hangat dan manyaman baginya selama 4 tahun ini. Kini, ia pamit dari partai yang dinakhodai oleh Giring Ganesha itu.
"Namun kini saatnya saya mengambil keputusan yang berat tapi saya lakukan. Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari PSI," katanya dikutip dari video yang diunggah di Instagram pribadinya.
Meski jadi keputusan berat, ia yakin keputusan ke luar dari PSI adalah benar dal menentukan karir politiknya di masa depan. Ia berterima kasih kepada pimpinan PSI seperti Giring Ganesha, Grace Natalie.
"Semoga para saudara dan sahabat sekalian terus mendukung dan mengawasi dan memberi masukan kepada saya Rian Ernest ke manapun langkah politik saya selanjutnya," jelasnya.
Meski ke luar dari PSI, ia menyampaikan akan terus konsisten menyuarakan aspirasi publik, membuat kebijakan dan mencerahkan kehidupan bangsa. Kata dia, Indonesia adalah negara besar, oleh karenanya perlu ditopang dengan cara berpolitik yang baik.
"Karena itu saya Rian Ernest akan tetap jadi di jalur politik dan saya akan terus membutuhkan bantuan anda untuk menjadi politikus yang baik yang bermanfaat bagi rakyat," ujarnya.
Sebelumnya, sudah ada empat politikus yang sudah memilih cabut dari PSI. Sebagian ada yang ingin membantu Anies Baswedan. Berikut daftarnya:
Michael Victor Sianipar
Ia adalah Ketua DPW PSI DKI Jakarta. Michael ke luar dari PSI karena menilai partainya tersebut sudah berubah. "Seiring berjalannya waktu partai yang saya bayangkan dan cita-citakan yang saya ketahui dari awal sudah jauh berubah sekarang," katanya dalam keterangan tertulis.
Ia tak mendetelkan perubahan yang terjadi pada partainya tersebut. Kata dia, namun yang jelas perjuangan politiknya tidak dapat dilanjutkan lagi di partai berlambang tangan yang sedang menggenggam mawar itu.
Surya Tjandra
Surya menyatakan mundur dari PSI. Hal itu ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam diskusi di kantor total politik pada 23 Oktober 2022 lalu.
Diketahui, saat jadi kader PSI, ia dipilih oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo) sebagai Walil Menteri Agraria dan Tat Ruang/Badan Pertahanan Nasional hingga Juni 2022.
Satu tak lagi menjabat sebagai wakil menteri tersebut, namun dia masih berstatus PSI, ia saja terang-terangan pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju di Pilpres 2024 nanti. Hal itu disampaikannya meski PSI secara lantang tak mendukung mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Tsamara Amany
Kader selanjutnya adalah Tsamara Amany. Ia merupakan kader PSI yang paling populer dan paling loyal terhadap partai milenial tersebut. Pada Senin, 18 April 2022, Tsamara yang saat itu menjabat Ketua DPP PSI mengundurkan dari partainya.
"Setelah mengabdi 5 tahun sebagai Ketua DPP PSI, hari ini tanggal 18 April 2022 saya mengundurkan diri sebagai pengurus dari kader PSI. Tidak ada kata yang cukup untuk mengucapkan rasa terima kasih pada PSI. Selamanya PSI akan selalu menjadi cinta pertama saya dalam politik," katanya dalam video di Instagramnya.
Sunny Tanuwijaja
Saat mundur, ia sedang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI. Kemundurannya diduga berkaitan dengan sikap politiknya yang mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 nanti. Sikapnya berbeda dengan PSI yang secara terbuka tidak mendukung suami Fery Farhat itu.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie pun membenarkan bahwa Sunny sudah mengundurkan diri dan ingin membantu Anies Baswedan di Pilpres 2024 nanti. Diketahui, Anies saat sudah dideklarasikan oleh Partai NasDem.
"Bro Sunny mengundurkan dari Sekretaris Dewan Pembina sejak sekitar setahun lalu, karena (alasan) akan membantu Pak Anies. Ia digantikan oleh Raja Juli Antoni," katanya dikutip TIMES Indonesia dari Tempo.
Namun kata dia, partainya menghormati apapun keputusan para kadernya tersebut. "Tapi prinsipnya PSI jelas tidak akan mendukung Pak Anis karena sekalipun ia mengklaim dirinya pluralis, fakta sejarah membuktikan ia turut memainkan politik identitas dalam memperoleh kekuasaan," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kader-Kader PSI Mundur, Giring Ganesha: Sangat Biasa
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |