https://jakarta.times.co.id/
Berita

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Capai 4,7-5,5 Persen

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:33
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Capai 4,7-5,5 Persen Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Januari 2025 di Jakarta, Rabu (15/1/2024). (Foto: Antara/Rizka Khaerunnisa)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 berada di rentang 4,7-5,5 persen, sedikit di bawah proyeksi sebelumnya 4,8–5,6 persen, namun tetap menggambarkan prospek yang cerah bagi ekonomi nasional.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut diungkapkan Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Januari 2025 dengan Cakupan Triwulanan di Gedung BI, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

“Ekspor juga diprediksi lebih rendah sehubungan dengan permintaan negara-negara mitra dagang utama yang melambat, kecuali Amerika Serikat (AS),” ujar Gubernur BI.

Selain itu, konsumsi rumah tangga juga masih lemah, terutama golongan menengah ke bawah, karena ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja belum kuat.

Pada saat yang sama, dorongan investasi swasta turut belum kuat mengingat masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan domestik maupun ekspor.

Dalam kaitan ini, BI, katanya, terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh I dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.

“Lebih dari itu, Bank Indonesia mendukung penuh implementasi program-program pemerintah dalam Astacita, termasuk untuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital,” ucap Perry.

BI turut memprediksi pertumbuhan ekonomi 2024 sedikit di bawah titik tengah berkisar 4,7-5,5 persen.

“Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7–5,5 persen,” kata Gubernur BI 

Untuk triwulan IV-2024, dia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi tumbuh baik dengan kecenderungan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya karena pengaruh rendahnya permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi.

BI-Rate Turun 5,75 Persen untuk Dorong Pertumbuhan Domestik

Gubernur BI mengatakan penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 5,75 persen adalah untuk mendorong pertumbuhan dari sisi permintaan di dalam negeri.

"This is the timing untuk menurunkan suku bunga, supaya bisa menciptakan growth story yang lebih baik," kata Perry. 

Ia menyebutkan keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen, terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk mengendalikan inflasi dalam sasarannya, dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, Perry juga menyebutkan bahwa konsumsi rumah tangga, khususnya menengah ke bawah, masih rendah berdasarkan ekspektasi konsumen. Kemudian, ekspektasi mengenai penghasilan dan lapangan kerja juga masih belum kuat.

"Demikian juga untuk investasi. Ekspor yang ada risiko rendah, konsumsi yang memang belum kuat, dan ini mendorong kenapa kebutuhan investasi dari perusahaan juga belum kuat. Inilah yang kemudian kita memutuskan BI Rate supaya mendorong pertumbuhan dari sisi permintaan," jelas Gubernur BI.

Ke depan, kata Perry, BI juga akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasarannya dan nilai tukar yang sesuai fundamental, dengan tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan nasional.

Jaga Inflasi dengan Perkuat Efektivitas Kebijakan Moneter 

Bank Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga inflasi pada 2025 dan 2026 terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen, dengan tetap mendukung upaya turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap terkendali dalam sasarannya,” kata Gubernur BI. 

Menurut Perry, Inflasi inti diperkirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah BI, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.

Sedangkan inflasi volatile food (VF) juga diperkirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi BI bersama pemerintah pusat dan daerah.

Adapun inflasi IHK 2024 terjaga dalam kisaran sasarannya yakni 2,5 plus minus 1 persen. Hal ini, ujar Perry, sejalan inflasi IHK Desember 2024 yang tercatat 1,57 persen year on year (yoy).

Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti yang terkendali pada level 2,26 persen (yoy) sejalan dengan konsistensi suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI-Rate) untuk mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya.

Sementara itu, kelompok volatile food (VF) mencatat inflasi 0,12 persen (yoy) didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Secara spasial, inflasi IHK di berbagai daerah juga terkendali dalam kisaran sasaran inflasi nasional,” kata Perry. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.