TIMES JAKARTA, JAKARTA – Bertepatan dengan persyaan Harlah ke-95 NU, terungkap bahwa ada dua orang kader Nahdlatul Ulama yang kini menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru dan Abidin Fikri mengaku bahagia. Sebab bertahun-tahun menjadi anggota partai, namun justru tak kehilangan identitas awalnya sebagai warga Nahdliyin.
Hal itu diungkap oleh Gus Falah, sapaan akrab Falah Amru, dan Abidin Fikri saat menjawab ulama kondang Gus Miftah dalam peringatan Harlah ke-95 NU yang dilaksanakan DPP PDI Perjuangan, Minggu (31/1/2021).
Gus Falah berkisah, dirinya adalah putra dari KH Amru Al Mu'tashim, mantan anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PKB. Saat memutuskan masuk ke PDI Perjuangan, Gus Falah mengaku sang ayah kaget hingga meneteskan air mata.
Namun, Gus Falah berhasil meyakinkan sang ayahanda. "Namanya berjuang, NU ini ada di mana-mana. Jangan terkotak-kotakan partai dan itu bagus," kata Gus Falah.
Sejak 2004, dirinya lalu mulai beraktivitas di PDI Perjuangan. Dan hingga saat ini, dia bersyukur karena tak membuat pilihan yang salah.
"Karena melihat perjuangan NU, itu kan untuk membesarkan orang yang lemah. Di PDI Perjuangan, visinya menaikkan harkat Wong Cilik, ya alhamdullilah memilih PDI Perjuangan," kata Gus Falah.
Dia melanjutkan, dirinya justru kini mampu melaksanakan nilai-nilai Ahlus-Sunnah wal Jama'ah di PDIP.
Abidin Fikri mengatakan sejak kecil dirinya dibesarkan dengan tradisi NU. Sejak 2001, dirinya mulai beraktivitas di PDIP. Dan puluhan tahun di PDIP, sama sekali identitas ke-NU-an dirinya tak pernah luntur.
"Tradisi-tradisi NU itu masih. Karena memang tak bisa dipisahkan. Dan di sini saya menemukan bahwa bicara Kaum Nahdliyin ya bicara kaum Marhaen. Keduanya berdekatan," kata Abidin.
"Saya bangga sebagai seorang Nasionalis dan seorang Nadliyin," tegasnya.
Bertrpatan dengan Harlah ke-95 NU, beru terungkap bahwa PDI Perjuangan memiliki banyak kader NU yang menjadi anggotanya, hingga saat ini tercatat 109 kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan merupakan kader NU. (*)
Pewarta | : Hasbullah |
Editor | : Imadudin Muhammad |