TIMES JAKARTA, KEDIRI – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa menghadiri pelantikan bersama pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan ranting Muslimat NU se-Kabupaten Kediri, di GOR Jayabaya Kediri, Minggu (26/1/2025).
Dalam kegiatan ini, total ada sebanyak 9.545 pengurus PAC dan Ranting Muslimat NU yang dilantik untuk masa khidmat 2025-2030. Yang terdiri dari 26 PAC dan 445 Ranting se Kabupaten Kediri.
Dalam sambutannya, Khofifah menekankan pentingnya peningkatan kualitas diri maupun juga dalam konteks organisasi. Ia mengingatkan bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini.
“Karena jika setiap hari kita bertambah baik kualitas diri kita itu tandanya hidup kita dikaruniai keberkahan. Karena keberkahan itu tandanya adalah ziyadul khoiroh atau bertambahnya kebaikan,” tegas Khofifah.
Khofifah juga mengapresiasi tradisi shalawatan yang kuat di kalangan Muslimat NU, seperti pembacaan Diba’, Barzanji, dan Manaqib. Menurutnya, kekuatan doa dari warga bangsa, termasuk yang dilakukan oleh Muslimat NU, menjadi salah satu pilar kekuatan keselamatan negeri ini.
Karena doa, munajat yang digaungkan dari satu majelis ke majelis yang lain yang menjadi penguat dan penerang untuk bangsa Indonesia.
“Ada satu cerita yang ingin saya sampaikan. Kejadiannya Desember 2023 ketika saya sowan pada Syeikh Prof. Dr. Mehanna di Jatim,” kata Khofifah.
Menurut Khofifah, saat pertemuan itulah Syekh Mehanna dawuh bahwa sebelum mereka datang, ada salah satu muridnya dari Amerika yang kesulitan menghubungi. Padahal muridnya yang berasal dari Amerika Serikat itu sejatinya ingin mencari dan ingin sowan ke Syekh Mehanna.
“Kemudian Syekh Muhanna bercerita bahwa muridnya tersebut dalam perjalanan ke Mesir singgah ke makam Syekh Jalaluddin Rumi. Dalam malamnya sang murid bertemu dengan Syekh Rumi dan ditanya kamu sedang mencari siapa, Sang murid menjawab saya sedang mencari guru saya Syekh Mehanna namun saya menghubungi tidak juga tersambung," ujarnya.
"Lalu Syekh Rumi menjawab bahwa Syekh Mehanna sedang ada di Indonesia, tepatnya di bagian timur. Daerah itu penuh cahaya dan penuh barokah,” sambung Khofifah.
Kemudian, murid tersebut melanjutkan perjalanan ke Mesir dan bertemu dengan keluarga Syekh Mehanna. Ia kemudian menanyakan kembali keberadaan gurunya tersebut. Dan dijawab bahwa saat ini Syekh Mehanna sedang ada di Jawa Timur.
“Insya Allah doa dan sholawat kita selama ini sudah diterima Allah. Yang membuat Jawa Timur menjadi penuh cahaya dan berkah,” pungkasnya.
Acara pelantikan ini juga dirangkai dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H, yang diharapkan menjadi momentum bagi seluruh anggota Muslimat NU untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Resmikan Klinik Muslimat NU
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga turut menandatangani prasasi peresmian Klinik Muslimat NU yang diinisiasi oleh PC Muslimat NU Kabupaten Kediri. Klinik yang diresmikan ini berlokasi di Jalan Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri.
Klinik ini memberikan layanan UGD 24 jam dengan berbagai jenis kegiatan dan jenis perawatan dan pengobatan.
Dengan melayani poli umum, KIA/KB, poli gigi dan mulut, memberikan rawat inap, melayani pemeriksaan laboratorium, persalinan, homecare dan juga gizi serta farmasi. Selain ini klinik ini juga memberikan layanan khitan.
“Semoga layanan di Klinik Muslimat NU Kabupaten Kediri ini bisa memberikan kemanfaatan yang besar untuk peningkatan kesehatan masyarakat Kabupaten Kediri dan sekitarnya,” pungkas Khofifah Indar Parawansa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hadiri Pelantikan 9.545 Pengurus Ranting Muslimat NU se-Kediri, Begini Pesan Khofifah
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Ronny Wicaksono |