https://jakarta.times.co.id/
Berita

Menag Nasaruddin Umar: Peran Penghulu Kunci Turunkan Angka Perceraian

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:32
Menag Nasaruddin Umar: Peran Penghulu Kunci Turunkan Angka Perceraian Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat merayakan Natal 2024 kepada umat Kristiani dan selamat menyambut Tahun Baru 2025. (Foto: Kemenag RI)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar kembali menyoroti peran penting para penghulu di Kantor Urusan Agama (KUA) dalam menekan tingginya angka perceraian di Indonesia. Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Menag mengingatkan bahwa tugas penghulu bukan hanya mencatatkan pernikahan, tetapi juga menjadi garda depan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membangun rumah tangga yang kokoh.

“Penghulu itu bukan sekadar mencatat nikah. Anda juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai makna pernikahan. Untuk itu, penting sekali menguasai cara komunikasi yang baik dengan masyarakat,” tegas Nasaruddin.

Penurunan Angka Perceraian: Sebuah Harapan Baru

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Februari 2024, angka perceraian di Indonesia mengalami penurunan sebesar 10,2 persen pada tahun 2023. Dari total 516.344 kasus pada tahun sebelumnya, angka ini turun menjadi 463.654 kasus.

Meskipun tren menurun, Menag tetap prihatin terhadap tingginya angka perceraian, terutama di kalangan pasangan muda. “Sebanyak 60 persen perceraian terjadi pada pasangan yang usia pernikahannya di bawah lima tahun. Ini memprihatinkan karena dampaknya sangat besar, terutama bagi perempuan dan anak,” jelasnya.

Edukasi dan Konseling: Tugas Penghulu untuk Masyarakat

Untuk mengatasi persoalan ini, Nasaruddin meminta penghulu dan penyuluh KUA agar lebih aktif memberikan edukasi dan konseling kepada masyarakat. Menurutnya, komunikasi yang baik adalah kunci untuk membantu pasangan muda memahami tantangan dalam rumah tangga.

“Saya ingin para penghulu dan penyuluh di setiap wilayah mampu menjadi konselor yang andal. Jangan hanya menunggu, tapi jemput bola. Pastikan masyarakat mendapatkan pemahaman yang tepat tentang pernikahan,” kata Menag.

Menghadapi Perubahan Zaman dengan Teknologi

Di era digital, Menag juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk mendukung tugas-tugas penghulu. “Teknologi dapat membantu para penghulu dalam menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan keterampilan komunikasi yang diperkuat teknologi, saya berharap angka perceraian dapat terus menurun,” ujarnya optimistis.

Pendekatan Bimbingan Perkawinan yang Lebih Baik

Direktur Bina KUA dan Keluarga Kemenag, Cecep Khairul Anwar, menyebutkan bahwa Indonesia saat ini memiliki 9.333 penghulu, terdiri dari 8.661 penghulu berstatus PNS dan 672 berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Ia berharap para penghulu dapat mengembangkan pendekatan bimbingan perkawinan (bimwin) yang lebih relevan dan efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Bimwin harus menjadi sarana untuk memperkuat pondasi keluarga dan mencegah perceraian sejak awal,” tuturnya.

Melalui kolaborasi antara penghulu, penyuluh, dan teknologi modern, Menag Nasaruddin Umar optimistis bahwa pernikahan di Indonesia akan semakin kokoh dan angka perceraian dapat ditekan lebih jauh.(*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.