TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sudah sembilan sekolahan yang digunakan untuk penampung pengungsi Palestina dibom tentara Israel.
Serangan terakhir di sebuah sekolahan di Gaza dan menyebabkan sedikitnya dua warga Palestina yang berlindung di sana bersama pengungsi internal lainnya meninggal dunia.
Total setidaknya 12 warga Palestina meninggal dunia dalam serangan bom Israel terhadap sekolah yang dikelola PBB dan dua kamp pengungsi di Jalur Gaza.
Dilansir Al Jazeera, sedikitnya lima orang juga meninggal dunia ketika tentara Israel menembaki sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza bagian tengah.
Serangan itu diikuti oleh penembakan yang menyebabkan sedikitnya 8 orang di kamp pengungsi Nuseirat di dekatnya meninggal dunia.
Setidaknya 15 orang lainnya juga terluka setelah Israel menjatuhkan bom di sebuah rumah di daerah Blok C kamp pengungsi Nuseirat.
Kantor berita Wafa juga melaporkan, pasukan Israel juga menyerbu lingkungan kota Nablus di Rafidia, Jabal al-Shamali, al-Maajin, wilayah jalan al-Hurriya, dan al-Mureij.
"Tidak ada penangkapan yang dilakukan," kata kantor berita itu.
Sementara di sebelah timur Nablus, desa Salem dan Deir al-Hatab juga digerebek dan rumah-rumah warga Palestina digeledah dan kamera keamanan disita.
Menurut laporan Oxfam, rezim Zionis telah mengurangi 94 persen jumlah air yang tersedia di Gaza, hingga menciptakan bencana kesehatan yang mematikan.
Setidaknya 38.848 warga Palestina meninggal dunia dan 89.459 orang lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.
Kini Israel juga tanpa pandang bulu lagi menyerang tempat-tempat yang diperuntukkan pengungsi warga Palestina termasuk gedung sekolahan yang dikelola PBB dan sudah 9 sekolahan itu dibom tentara Israel. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Deasy Mayasari |