TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024 (APBN 2024) berhasil berfungsi optimal sebagai instrumen fiskal yang menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pembangunan nasional di tengah gejolak global.

Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Paripurna DPR RI, Selasa (1/7/2025) saat menyampaikan Keterangan Pemerintah mengenai RUU Pertanggungjawaban APBN 2024.

"Tahun 2024 ditandai dengan kondisi ekonomi nasional yang menantang dan tidak mudah, terutama berasal dari tekanan perekonomian global yang meningkat tajam di berbagai wilayah dunia," ucap Menkeu. Ia menjelaskan, meski dihadapkan pada konflik geopolitik, volatilitas harga komoditas, dan dampak El Nino, APBN mampu menjadi buffer melalui kebijakan fiskal responsif seperti stabilisasi harga pangan-energi dan perluasan perlindungan sosial.

APBN juga menjadi tulang punggung suksesnya agenda nasional, termasuk penyelenggaraan Pemilu 2024 dan proses transisi kepemimpinan.

Menurutnya, kolaborasi antar-pemangku kepentingan memungkinkan pencapaian target pembangunan dan transisi pemerintahan yang efektif. Dukungan APBN tercermin dari capaian makroekonomi: pertumbuhan ekonomi 5,03% (melebihi rata-rata global) dan inflasi hanya 1,6% (di bawah asumsi APBN 2,8%).

Implementasi belanja negara, imbuhnya, juga memberikan dampak nyata. Antara lain melalui Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, dan subsidi KUR. Hasilnya, kemiskinan ekstrem terjun ke 0,83%, pengangguran turun ke 4,91%, dengan realisasi belanja negara Rp3.359,8 triliun (tumbuh 7,6%).

Di bidang pengelolaan fiskal, pemerintah juga berhasil mempertahankan defisit APBN 2024 pada level 2,3% PDB (lebih rendah dari proyeksi) dan menekan pembiayaan utang di bawah target.

Capaian tersebut diperkuat sinergi dengan DPR dan BPK, termasuk perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk LKPP 2024. RUU P2 APBN 2024 kini dalam proses pembahasan akhir untuk pengesahan.

Dengan tata kelola yang makin matang, Sri Mulyani berharap APBN dapat terus menjadi pilar kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi.