TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Vatikan, Pietro Parolin menolak deportasi paksa (mengusir) yang digagas Donald Trump, dan mengatakan, bahwa warga Palestina harus 'tetap berada di tanah mereka'
Pietro Parolin menolak deportasi paksa dalam sambutannya di pertemuan puncak antara Italia dan Takhta Suci Vatikan, Kamis (13/2/2025) kemarin.
"Penduduk Palestina harus tetap tinggal di tanahnya. Ini adalah salah satu poin mendasar Takhta Suci: tidak ada deportasi," tegas Parolin menanggapi wartawan, seperti dikutip dari ANSA, Jumat (14/2/22025).
"Tidak ada deportasi juga karena seseorang di pihak Italia telah menggarisbawahi bagaimana hal ini akan menciptakan ketegangan di wilayah tersebut," tambah Parolin seperti dilansir Arab News.
Pernyataannya itu untuk menanggapi rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang berambisi mengusir warga Palestina dari Gaza untuk kemudian memiliki Jalur Gaza.
Gagasan Trump warga Palestina di Gaza diusir ke negara lain, seperti Yordania dan Mesir. Tetapi kedua negara itu menolak keras.
Menurut Pietro Parolin solusinya adalah dua negara karena ini juga berarti memberi harapan kepada masyarakat.
Memindahkan warga Palestina, kata dia akan menyebabkan ketegangan regional dan "tidak masuk akal" karena negara-negara tetangga seperti Yordania telah menentangnya.
"Menurut pendapat kami, solusinya adalah dua negara karena ini juga berarti memberi harapan kepada penduduk," ujarnya.
Trump berambisi mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang dan menggagas memindahkan lebih dari dua juta penduduknya ke Yordania atau Mesir. Para ahli mengatakan gagasan itu melanggar hukum internasional.
Tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebutnya "revolusioner."
Paus Fransiskus minggu ini juga mengkritik rencana Donald Trump mendeportasi massal migran tidak berdokumen di Amerika Serikat, yang memicu tanggapan tajam.
Dalam suratnya kepada para uskup AS, kepala Gereja Katolik menyebut deportasi tersebut sebagai "krisis besar" dan mengatakan bahwa memulangkan orang-orang yang telah melarikan diri dari negara mereka sendiri dalam keadaan sulit "merusak martabat" para migran.
Kepala perbatasan Trump, Tom Homan, menanggapi: "Saya berharap dia tetap berpegang pada Gereja Katolik dan memperbaikinya serta menyerahkan penegakan hukum perbatasan kepada kami.
Kini Vatikan juga menanggapi ambisi Donald Trump untuk mengambil alih jalur Gaza dengan cara mengusir jutaan warga Palestina dari Gaza. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |