TIMES JAKARTA, JAKARTA – TNI Angkatan Darat (TNI AD) meningkatkan status lima komando resor militer (korem) menjadi komando daerah militer (kodam) dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional. Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan wilayah sekaligus mendorong swasembada pangan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengungkapkan bahwa lima korem yang ditingkatkan statusnya menjadi kodam akan berada di Papua Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Riau-Kepulauan Riau, serta Lampung-Bengkulu.

"Memang kodam-kodam baru, tapi formasinya ditingkatkan dari korem yang sudah ada," ujar Wahyu saat ditemui di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Peningkatan status ini membawa dampak signifikan, terutama dalam penguatan personel dan fasilitas militer. Kodam yang baru dibentuk akan mendapatkan tambahan pasukan, peralatan tempur, serta infrastruktur pendukung, termasuk fasilitas pertanian guna mendukung program ketahanan pangan nasional.

Tidak hanya bertugas menjaga stabilitas wilayah, kodam baru ini juga akan menjalankan program ketahanan pangan secara aktif.

Wahyu menjelaskan bahwa TNI AD akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur untuk perkebunan, mencetak sawah baru, serta menambah titik-titik air guna mendukung sektor pertanian.

“Kodam-kodam ini juga untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan,” kata Wahyu.

Selain membentuk lima kodam baru, TNI AD juga tengah merancang 100 batalyon teritorial pembangunan (BTP) yang berorientasi pada ketahanan pangan. Setiap batalyon ini akan memiliki kompi khusus, seperti kompi produksi, pertanian, dan peternakan.

“Batalyon baru ini tetap berfungsi sebagai satuan infanteri, tapi juga punya fungsi khusus dalam mendukung pencapaian program pemerintah mengatasi masyarakat,” kata Wahyu.

Dengan adanya penambahan kodam dan batalyon tersebut, Wahyu berharap TNI AD dapat lebih optimal dalam mendukung ketahanan pangan nasional secara maksimal. (*)