https://jakarta.times.co.id/
Berita

China Mulai Melawan dalam Perang Dagang dengan AS

Kamis, 06 Maret 2025 - 07:20
China Mulai Melawan dalam Perang Dagang dengan AS Kedutaan Besar China di AS menegaskan kembali janjinya pada hari Rabu untuk "berjuang sampai akhir" dalam menanggapi Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif 20% pada produk-produk China.(FOTO: Euronews.com)

TIMES JAKARTA, JAKARTAChina mulai melawan setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan perang dagang terhadap China, Meksiko dan Kanada dengan cara menggandakan tarif yang dikenakannya pada produk China menjadi 20 persen.

Pada 1 Februari lalu AS telah mengumumkan tarif tambahan sebesar 10% pada semua impor China. Hal itu yang mendorong China untuk menanggapi dengan tarif pada batu bara dan gas alam cair AS, mesin pertanian, mobil dengan mesin berkapasitas besar, dan truk pikap.

Namun kemudian dalam pidatonya, Selasa (4/3/2025) dihadapan Kongres Nasional AS, Trump mengulangi kembali, bahkan kali ini menggandakan tarifnya menjadi 20% yang diberlakukan mulai hari itu.

Tentu saja China-pun langsung terhentak, dan mereka malam itu langsung melakukan balasan terhadap kenaikan tarif sepihak AS itu. Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China mengumumkan pada hari Selasa itu, China akan mengenakan tarif tambahan pada impor tertentu dari Amerika Serikat.

Komisi tersebut mengatakan kenaikan tarif sepihak AS merusak sistem perdagangan multilateral, menambah beban pada bisnis dan konsumen AS, dan mengganggu fondasi kerja sama ekonomi dan perdagangan China-AS.

Mulai Senin depan, China akan mengenakan tarif tambahan sebesar 15 persen pada impor ayam, gandum, jagung, dan kapas dari AS. Sedangkan sorgum, kacang kedelai, daging babi, daging sapi, produk akuatik, buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk susu AS akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen.

Seorang peneliti di Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara China, Zhao Jinping mengatakan, bahwa praktik perdagangan internasional telah membuktikan bahwa mengambil tindakan balasan yang proporsional terhadap kebijakan perdagangan proteksionis adalah salah satu cara paling efektif untuk mengekang tindakan perdagangan yang tidak adil.

Sejak terjalinnya hubungan diplomatik 46 tahun lalu, perdagangan bilateral antara Tiongkok dan AS telah meningkat lebih dari 200 kali lipat, dengan jumlah investasi dua arah mencapai sekitar $250 miliar, menurut Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi Tiongkok.

Pada konferensi pers di Beijing pada hari Selasa, juru bicara sidang ketiga Kongres Rakyat Nasional ke-14, Lou Qinjian mengatakan, tindakan tarif sepihak AS itu melanggar aturan dan regulasi Organisasi Perdagangan Dunia dan mengganggu keamanan dan stabilitas rantai industri dan pasokan global.

China menyatakan siap bekerja sama dengan AS untuk mengatasi kekhawatiran masing-masing melalui dialog dan konsultasi atas dasar saling menghormati, kesetaraan, timbal balik, dan saling menguntungkan.

"Tetapi China tidak akan pernah menerima penggunaan tekanan atau ancaman. Kami akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami," ujar Lou.

Sambil menganjurkan dialog, China juga mengambil tindakan konkret lainnya untuk melindungi kepentingan ekonomi dan keamanan nasionalnya.

Mengutip masalah keamanan nasional, Kementerian Perdagangan mengumumkan pada hari Selasa bahwa, efektif segera, pihaknya telah menambahkan 15 entitas AS, termasuk Leidos dan Sourcemap Inc, ke dalam daftar kendali ekspornya.

Zhang Jian, wakil presiden Institut Hubungan Internasional Kontemporer Tiongkok yang berpusat di Beijing mengatakan, bangkitnya proteksionisme perdagangan akan memecah belah aktivitas ekonomi dan perdagangan global, serta kebijakan kerja sama ekonomi dan perdagangan antarnegara, sehingga meningkatkan biaya terkait kebijakan bisnis perdagangan internasional.

Profesor pemasaran di Sekolah Bisnis Fuqua Universitas Duke di Durham, Carolina Utara, John Quelch mengatakan, bahwa untuk menghadapi tantangan ini, China dan para eksportirnya harus mengadopsi pendekatan yang strategis dan terukur untuk mengurangi risiko langsung sambil mempercepat diversifikasi rantai pasokan jangka panjang, inovasi, dan ekspansi ke pasar-pasar baru.

Ningbo Beilun ARC Automotive Co, produsen suku cadang mobil dan kantung udara di Ningbo, provinsi Zhejiang, telah bergerak ke arah itu. Nilai ekspor perusahaan tersebut tumbuh 17,8 persen tahun-ke-tahun menjadi 58,3 juta yuan ($8 juta) dalam dua bulan pertama tahun 2025, menurut data dari Bea Cukai Ningbo.

"Pada awalnya, bisnis kami terutama melayani pelanggan di pasar Eropa dan AS," kata Gai Yancheng, manajer pemasaran perusahaan.

"Dengan memanfaatkan pertumbuhan nyata dari Inisiatif Sabuk dan Jalan, kami telah berhasil berekspansi ke pasar Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, menjadi pemasok utama bagi banyak produsen kendaraan energi baru dan bahan bakar tradisional."

Untuk menjaga keamanan ekologi dan keamanan pangan China, Administrasi Umum Bea Cukai mengumumkan pada hari Selasa bahwa, efektif segera, impor kayu AS telah ditangguhkan dan kualifikasi ekspor tiga perusahaan yang memasok kedelai AS ke China telah dicabut. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.