TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Papua Barat Daya tengah bergerak cepat menata pembangunan. Pertumbuhan investasi mulai terlihat, ditopang potensi besar sektor pariwisata seperti Raja Ampat, yang dikenal dunia sebagai destinasi wisata dan geopark berkelas internasional dengan kekayaan bawah laut yang memesona.
Namun dalam konteks keamanan global yang terus berubah, percepatan pembangunan ekonomi membutuhkan fondasi stabilitas yang kuat.
Sejalan dengan agenda Indonesia Maju dan arah kebijakan Astacita Presiden dan Wakil Presiden RI, Densus 88 Polri menghadirkan sebuah terobosan melalui proyek perubahan bertajuk "Sinergitas Kolaboratif Tekan Indeks Potensi Terorisme Dukung Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Maju.”
Pendekatan Baru Densus 88 Polri dalam Pencegahan Terorisme
Program ini menjadi langkah strategis yang dijalankan secara senyap namun berdampak besar. Papua Barat Daya dipilih sebagai pilot project nasional untuk memperkuat kemampuan deteksi dini berbasis kolaborasi lintas sektor. Fokusnya tidak semata pada penanganan represif, tetapi pada pencegahan partisipatif yang melibatkan berbagai simpul lokal.
Densus 88 Polri mengintegrasikan pelatihan simpul deteksi dini, penyusunan SOP pencegahan kolaboratif, dialog keamanan dengan pelaku usaha, dan kerlibatan tokoh adat, tokoh agama, pemerintah daerah, pemuda, dan sektor usaha
Pendekatan ini membangun ekosistem keamanan yang berkelanjutan, sekaligus membuka ruang bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam menjaga stabilitas wilayah.
Dampak Nyata: Ancaman Turun, Kepercayaan Publik Naik
Berdasarkan pemantauan lapangan, implementasi proyek ini mulai menunjukkan hasil yang signifikan, indeks potensi ancaman menurun, tingkat kepercayaan publik meningkat, iklim ekonomi lebih kondusif, dan ruang investasi dan pariwisata semakin terbuka
Sinergi ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi Papua Barat Daya, terutama pada kawasan strategis seperti Raja Ampat yang mengandalkan stabilitas keamanan sebagai magnet wisata dan investasi.
Pernyataan Kasatgaswil: Keamanan Sebagai Kekuatan Kolektif
Kasatgaswil Densus 88 Papua Barat Daya, KBP Pol Guntur Andriyanto, S.Si., M.Si., menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini tidak mungkin tercapai tanpa gotong royong seluruh elemen masyarakat.
"Kami bekerja bukan hanya sebagai aparat, tetapi sebagai mitra masyarakat. Pencegahan terorisme tidak bisa dilakukan sendirian. Ketika tokoh adat, gereja, masjid, pemuda, pemerintah daerah, dan dunia usaha duduk bersama, di situ keamanan menjadi kekuatan kolektif,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Papua Barat Daya kini menunjukkan potensi besar sebagai model nasional.
“Pendekatan kolaboratif ini terbukti efektif menurunkan potensi ancaman sekaligus meningkatkan rasa aman. Rasa aman itulah yang membuka pintu investasi, pariwisata, dan pembangunan. Papua Barat Daya bukan hanya aman—Papua Barat Daya sedang tumbuh,” tegasnya.
Papua Barat Daya sebagai Role Model Keamanan Modern
Dengan fondasi sinergi yang semakin kuat, Papua Barat Daya kini berdiri sebagai contoh bagaimana keamanan modern dibangun: bukan hanya oleh kekuatan negara, tetapi oleh partisipasi masyarakat sebagai mitra strategis. Dalam konteks pembangunan jangka panjang, rasa aman menjadi modal utama untuk menumbuhkan ekonomi dan mempercepat transformasi wilayah.
Melalui proyek perubahan ini, Densus 88 Anti Teror Polri menegaskan perannya tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi sebagai akselerator pembangunan yang menghubungkan stabilitas dengan kesejahteraan.(*)
| Pewarta | : Imadudin Muhammad |
| Editor | : Imadudin Muhammad |