https://jakarta.times.co.id/
Berita

Tingkatkan Produksi Dalam Negeri. Kementan: Industri Pengolahan Susu Wajib Serap Susu Lokal

Selasa, 25 Februari 2025 - 05:38
Tingkatkan Produksi Dalam Negeri. Kementan: Industri Pengolahan Susu Wajib Serap Susu Lokal Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). (FOTO: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – v class="flex flex-col flex-grow max-w-full">

Kementerian Pertanian Indonesia (Kementan) mengeluarkan instruksi kepada seluruh industri pengolahan susu agar wajib menyerap susu dari peternak lokal. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor susu.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada semua perusahaan pengolahan susu dalam negeri untuk melaksanakan kebijakan ini sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Ia menegaskan, bila industri susu tidak melaksanakan instruksi tersebut, maka izin dan kuota impor mereka akan dibekukan atau dihentikan. "Industri pengolahan susu wajib mengambil susu lokal. Kalau tidak dia laksanakan maka izin impornya dan kuota impornya bisa kita bekukan atau kita tahan," ujar Sudaryono dalam pernyataannya di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (24/2/2025).

Sudaryono menjelaskan bahwa saat ini sekitar 80 persen kebutuhan konsumsi susu di Indonesia masih dipenuhi melalui impor. Sementara kapasitas produksi susu dalam negeri hanya mampu memenuhi 20 persen dari total konsumsi nasional.

Sebagai respons terhadap masalah ini, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk mengurangi impor susu secara bertahap dan fokus pada peningkatan produksi susu lokal.

Salah satu langkah yang diambil adalah mengimpor sapi indukan untuk mendongkrak populasi sapi perah di Indonesia, dengan membuka akses investasi bagi perusahaan swasta.

Pemerintah menargetkan impor sebanyak dua juta sapi indukan dalam lima tahun ke depan, dengan mekanisme pembiayaan yang tidak melibatkan dana APBN. Sudaryono mengungkap, sudah ada 167 perusahaan yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam mendatangkan sapi indukan ke Indonesia.

Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut rencananya akan menjalin kemitraan dengan peternak lokal. Hal tersebut akan memastikan bahwa industri susu lokal dapat memenuhi kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang kini belum melibatkan susu karena terbatasnya produksi dalam negeri.

Pemerintah menegaskan bahwa Program MBG akan disokong dengan sumber protein lokal, seperti telur dan daging ayam, sebagai substitusi sementara untuk susu impor.

"Kita tidak ingin memberikan susu impor kepada anak-anak kita. Kita ingin substitusi dulu dengan sumber protein yang lain, dengan telur, daging ayam dan seterusnya," tegas Sudaryono. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.