TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membenarkan bahwa proyeksi jumlah pemudik pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah diperkirakan mengalami penurunan sebesar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama akademisi, jumlah pemudik tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta orang, turun dari 193,6 juta pemudik pada Lebaran 2024.
“Benar, potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (20/4/2025).
Survei Kemenhub: 52 Persen Penduduk Indonesia Diprediksi Mudik
Survei yang dilakukan Kemenhub pada pertengahan Februari 2025 menunjukkan bahwa sekitar 52 persen penduduk Indonesia diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik. Namun, Budi menegaskan bahwa hasil survei ini berdasarkan persepsi publik dan tidak menjurus pada penyebab pasti penurunan jumlah pemudik.
Survei ini menggambarkan potensi pergerakan masyarakat berdasarkan persepsi publik. Adapun realisasinya, bisa berbeda tergantung situasi dan kondisi yang memengaruhi keputusan akhir masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa survei tersebut tidak fokus pada analisis penyebab penurunan jumlah pemudik. “Mengenai apa penyebabnya tidak menjadi fokus dalam penelitian tersebut sehingga kami tidak dapat menyampaikan penyebab persis dari penurunan tersebut,” ujarnya.
Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri, juga menegaskan hal serupa. Menurutnya, survei yang dilakukan tidak mendalami faktor-faktor yang menyebabkan naik atau turunnya jumlah pemudik.
“Survei ini hanya memproyeksikan jumlah pemudik, tidak menganalisis penyebabnya. Jadi, kami tidak bisa memberikan penjelasan detail mengenai alasan penurunan ini,” kata Elba.
Penurunan jumlah pemudik juga diprediksi berdampak pada perputaran uang selama libur Lebaran. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perputaran uang pada momentum Idul Fitri 2025 akan turun menjadi Rp137,9 triliun, dari sebelumnya Rp157,3 triliun pada Lebaran 2024.
“Jika tahun lalu perputaran uang mencapai Rp157,3 triliun, tahun ini diprediksi turun menjadi Rp137,9 triliun,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap keluarga pemudik membawa uang rata-rata Rp3,75 juta, naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Jika diasumsikan setiap keluarga membawa Rp4 juta, potensi perputaran uang bisa mencapai Rp145 triliun.
Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Pemudik
Meskipun Kemenhub tidak menyebutkan penyebab pasti penurunan jumlah pemudik, beberapa faktor yang mungkin memengaruhi antara lain:
-
Kondisi ekonomi: Tingkat inflasi atau daya beli masyarakat yang menurun.
-
Kenaikan harga transportasi: Biaya mudik yang lebih mahal akibat kenaikan harga tiket atau bahan bakar.
-
Perubahan pola perjalanan: Masyarakat mungkin memilih untuk tidak mudik atau melakukan perjalanan jarak dekat.
-
Faktor kesehatan: Kekhawatiran akan penyebaran penyakit atau pandemi baru.(*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |