TIMES JAKARTA – Bukan sekadar gurat lumpur dan deru mesin tua, komunitas Jakarta American Jeep (JAJ) kini mencatatkan sejarah baru. Komunitas yang dikenal militan menjaga warisan otomotif ini sukses menelurkan film perdananya, “Satu Cinta Dan Rasa”. Film ini diresmikan dalam sebuah Gala Premiere eksklusif di Sembilan Kafe Bintaro 9 pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Digagas oleh JAJ Angkatan 41, premier yang disutradarai oleh Chiska Doppert ini mengusung semangat komunitas, kebersamaan, dan kemanusiaan. Acara ini menjadi titik awal penting yang menandai kesiapan film untuk menembus bioskop, platform streaming, hingga YouTube.
Jadwal premier dibagi dalam empat sesi. Kegiatan juga diisi acara pendukung seperti saraseha produksi film JAJ.
Salah seorang motor utama di balik produksi film ini adalah Wawan Wood (Angkatan 41/330). Wiraswasta jasa sipil dan arsitek yang juga piawai sebagai crew film sejak 2008 ini, membawa Jeep Willys Mambo/CJ5 1958 andalannya ke lokasi syuting.
Wawan mengungkapkan bahwa ide pembuatan film ini sudah terpendam sejak tujuh tahun silam. “Ide ini sudah terpikirkan sejak 2018. Saat itu saya masih ikut di berbagai komunitas, jadi hanya sekadar wacana dan impian,” ujar, Sabtu (20/12/2025).
Gala premiere film "Satu Cinta & Rasa" yang dihadiri Ketua dan Wakil JAJ (Eko Marabunta & Andi Pantjoco ). (Foto: Syukur Subekti for TIMES Indonesia)
Inspirasi besarnya muncul karena pengalamannya bekerja di rumah produksi milik Firman Bintang.
Keterlibatannya kali ini terasa istimewa. Meski sudah sering di balik layar, berkolaborasi dengan komunitas sendiri memberikan sensasi berbeda. “Menantang dan seru, karena sudah menjadi hobi dan ingin karya film menjadi yang terbaik demi mendapatkan kepuasan tersendiri,” paparnya.
Yang paling ditekankan Wawan adalah suasana di lokasi syuting. “Dalam tim semuanya sama, tidak ada yang merasa lebih dari yang lain antara yunior dan senior, sehingga berasa Keluarga besar, saling berbagi, saling support dan saling percaya,” tambahnya.
Karya ini pun menjadi pijakan awal rencana besar selanjutnya, pembuatan film dokumenter lahirnya JAJ pada tahun 1984.
Wawan berharap film ini dapat memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi generasi saat ini dan selanjutnya, serta menjadi media pemersatu persaudaraan di seluruh Indonesia.
Pengalaman perdana berakting dirasakan oleh dua anggota JAJ Angkatan 41 lainnya, Hanafi dan Rahmat Haryanto. Hanafi (Angkatan 41/327), yang berprofesi sebagai elektromedis dan mengoleksi Jeep CJ.5 Mambo 1965 dan Willy's CJ.3B 1948, mengaku sangat menikmati debutnya. “Menarik dan happy! Pengalaman pertama kali,” kata Hanafi dengan antusias.
Ia melihat kontribusi dalam film ini sebagai langkah konkret untuk kemajuan JAJ. “Tentu sangat bermanfaat untuk Kemajuan JAJ agar lebih kreatif, inovatif, berimajinasi ke hal-hal positif,” tegasnya.
Harapannya, film ini bisa mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan mobil yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Sementara itu, Rahmat Haryanto (Angkatan 41/333), yang memiliki beberapa unit Jeep Willys mambo CJ5 termasuk CJ6 dan CJ7, menyebut inisiatif pembuatan film ini sebagai terobosan yang luar biasa, dalam sebuah komunitas otomotif. "Luar biasa bisa membuat film yang melibatkan semua generasi,” katanya.
Pengalaman pertamanya di depan kamera terasa seru, terutama karena dilakukan bersama rekan-rekan sehobi. “Semoga bisa memberikan inspirasi ke semua member JAJ untuk terus berkarya,” tutur Rahmat.
Ia yakin, film dokumenter ini akan menjadi media pemersatu dan mempererat persaudaraan, yang pesannya akan dinikmati oleh anak cucu mereka.
Pesan persatuan menjadi inti dari semangat komunitas ini. Wawan Wood menitipkan pesan penting bagi seluruh komunitas Jeep di Indonesia.
“Antar komunitas harus saling support, jangan pernah meremehkan komunitas lain, hargai semua komunitas untuk memperbanyak ilmu yang bisa ditemui di seluruh nusantara. Terus berbuat baik dan raih yang kamu inginkan demi kemajuan komunitasmu," kata Wawan.
Selain Wawan wood, Rahmat Haryanto & Hanafi JAJ Angkatan 41 ada anggota lain yakni Marjuki 331, Joko Raharjo/332, Andri Susanto/328, Yusuf Efendy Pao/335, Buddy Capone/329 dan Mamo, calon JAJ Angkatan 42 yang telah support dan mendukung produksi film "Satu Cinta & Rasa" hingga gala premiere.
Mereka kompak menyarankan agar komunitas terus menjaga kekompakan, solidaritas, dan memperbanyak aktivitas positif seperti touring, offroad, shooting, dan overland agar kegiatan komunitas selalu hidup dan berkembang.
Gala premiere film "Satu Cinta Dan Rasa" ini bukan sekadar tontonan, melainkan perayaan atas sebuah karya yang lahir dari persaudaraan tulus di balik setir jeep klasik. (*)
| Pewarta | : Yusuf Arifai |
| Editor | : Bambang H Irwanto |