https://jakarta.times.co.id/
Opini

Libur Sekolah dan Kehangatan yang Terkikis

Sabtu, 20 Desember 2025 - 21:43
Libur Sekolah dan Kehangatan yang Terkikis M. Saifudin, Dosen LSUQ Bandung-LSUQ Jakarta.

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Libur sekolah seharusnya penuh tawa, lapangan ramai anak-anak berlari, bermain, atau duduk bersama keluarga sambil bercerita. Nyatanya, banyak anak kini lebih dekat dengan layar gawai daripada teman atau keluarga. Gawai seakan menjadi teman yang selalu ada, menyuguhkan hiburan, informasi, dan tutorial keterampilan dalam hitungan detik.

Manfaat gawai memang nyata. Anak-anak bisa belajar hal baru, menonton tutorial, atau sekadar bersantai. Namun, saat terlalu lama menatap layar, interaksi manusiawi menjadi tipis. 

Percakapan di keluarga berkurang, waktu bersama teman terasa hambar, dan aktivitas fisik terbatas. Libur yang seharusnya mengisi energi kini kerap berubah menjadi waktu “diam di depan layar.”

Fenomena ini terlihat jelas di lapangan dan taman. Anak-anak duduk bersama orang tua, masing-masing terpaku pada gawai. Hadir secara fisik, tapi tidak sepenuhnya hadir secara sosial. Dampaknya tidak hanya pada komunikasi, tetapi juga pada perkembangan fisik dan emosional mereka.

Sebagai pendidik, saya menyadari bahwa sekadar membatasi gawai tidak cukup. Anak-anak yang terbiasa dengan perangkat digital perlu bimbingan bijak. 

Libur sekolah dapat menjadi momen menyeimbangkan penggunaan gawai dengan aktivitas fisik, membaca buku, atau bercakap hangat dengan keluarga. Dengan begitu, anak belajar memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan kemampuan bersosialisasi.

Sekolah dan orang tua memiliki peran penting dalam membangun ritme digital yang sehat. Anak perlu diajarkan menilai mana konten yang bermanfaat dan mana yang sekadar menghabiskan waktu. 

Keseimbangan ini bukan hanya soal membatasi layar, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kapan terhubung dengan dunia digital dan kapan hadir sepenuhnya di dunia nyata.

Hari libur bukan sekadar jeda dari pelajaran. Ia adalah kesempatan anak-anak belajar hidup: menjaga kebersamaan, bergerak, bermain, dan menggunakan teknologi secara bijak. Gawai bisa menjadi teman yang bermanfaat, tetapi jika mengikis kehangatan dan interaksi nyata, manfaatnya pun menjadi samar.

Sekolah dapat merancang aktivitas ringan selama libur, seperti membaca bebas, membuat jurnal harian, atau proyek kecil berbasis keluarga. Orang tua pun bisa menjadi mitra pendidikan: mendampingi anak membaca bersama, berdiskusi ringan, atau melakukan aktivitas kreatif. Pendekatan ini menjaga anak tetap aktif secara fisik dan sosial, sekaligus membangun kesadaran penggunaan teknologi yang sehat.

Libur yang dikelola bijak tidak mengurangi kebebasan anak. Justru, ia menjadi bagian dari strategi pembelajaran jangka panjang: membentuk anak yang cerdas, disiplin, dan mampu menyeimbangkan dunia digital dengan kehidupan nyata. 

Libur sekolah bukan musuh pendidikan, tetapi peluang bagi anak untuk tumbuh secara utuh, fisik, sosial, dan emosional. Libur sekolah adalah kesempatan bagi anak hadir sepenuhnya di dunia nyata, sambil tetap memanfaatkan teknologi dengan bijak.

 

***

*) Oleh : M. Saifudin, Dosen LSUQ Bandung-LSUQ Jakarta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.