TIMES JAKARTA, JAKARTA – Perusahaan layanan keuangan terkemuka Amerika Serikat (AS) Robinhood Market Inc telah sepakat untuk mengakuisisi perusahaan pialang Indonesia PT Buana Capital dan pedagang aset digital berlisensi di Indonesia PT Pedagang Aset Kripto.
Kedua akuisisi direncanakan akan menandai masuknya Robinhood secara resmi ke pasar modal Indonesia, yang mempercepat ekspansi mereka di kawasan Asia Tenggara dan pasar global lainnya.
Kepala Robinhood kawasan Asia Patrick Chan dalam Corporate Action Launch dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menyebut Indonesia merupakan pasar yang tumbuh pesat untuk perdagangan, menjadikannya tempat yang menarik untuk melanjutkan misi Robinhood dalam mendemokratisasi keuangan bagi semua orang.
"Kami menantikan untuk menghadirkan layanan inovatif yang sama kepada masyarakat Indonesia, yang telah memperoleh kepercayaan pelanggan Robinhood di seluruh dunia,” ujar Patrick.
Dalam proses akuisisi, Pieter Tanuri dari PT Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto akan tetap terlibat sebagai penasihat strategis bagi Robinhood setelah transaksi selesai.
Presiden Direktur Buana Capital Benny Hardiman Setiabrata mengatakan proses akuisisi ini merupakan langkah besar yang akan memperkuat ekosistem pasar modal Indonesia.
Melalui sinergi ini, katanya lagi, berpotensi menciptakan masyarakat yang semakin mudah mengakses investasi global dengan cara yang lebih terjangkau dan efisien, serta menciptakan peluang besar memajukan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
"Dengan pengalaman Robinhood yang sudah terbukti dalam membawa lebih dari 26 juta pengguna di AS untuk terlibat dalam investasi ritel, kami yakin bahwa kolaborasi ini akan membawa inovasi dan kemudahan akses bagi lebih banyak investor Indonesia untuk terlibat dalam pasar modal dan kripto global,” ujar Benny.
Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Broto menyebut masuknya Robinhood ke pasar Indonesia dapat berkontribusi terhadap peningkatan persaingan, mendorong layanan yang lebih baik dan biaya yang lebih efisien, diversifikasi produk yang lebih luas, serta transfer teknologi.
“Jika Robinhood memutuskan untuk masuk ke pasar Indonesia, kami mengharapkan kepatuhan penuh terhadap protokol lisensi lokal dan standar kelayakan. Kepatuhan ketat terhadap prinsip perlindungan investor, termasuk komunikasi yang transparan dan pemasaran yang bertanggung jawab," ujar Edi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Perusahaan AS Robinhood Caplok Buana Capital dan Masuk ke Bursa RI
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |