TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pemerintah sedang menggeser pendekatan penanggulangan kemiskinan dari sekadar pemberian bantuan sosial (bansos) menuju program pemberdayaan ekonomi yang memanfaatkan potensi lokal.
Perubahan kebijakan ini diwujudkan melalui dukungan aktif Kementerian Sosial untuk mengembangkan program pemberdayaan berbasis sumber daya setempat, termasuk di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"“Bansos itu sifatnya sementara, tetapi pemberdayaan itu bekal jangka panjang. Maka arah kebijakan sosial sekarang adalah mengurangi ketergantungan dan memperkuat kemandirian," tegas Saifullah dalam rilis resmi di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Dalam dialog dengan 264 pilar sosial di Pendopo Aria Wiraraja, Lumajang, Saifullah menjelaskan bahwa perubahan paradigma ini mendasari pembentukan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat oleh Presiden Prabowo, yang bertujuan menyeimbangkan perlindungan sosial dengan penguatan ekonomi.
"Keluarga Penerima Manfaat terus menerus menerima bansos tetapi tanpa semangat untuk bangkit. Pemberdayaan adalah solusi agar mereka bisa naik kelas dan mandiri," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kemensos memperkenalkan inisiatif pemanfaatan pelepah pisang sebagai bahan baku produk bernilai ekonomi tinggi yang potensial dikembangkan di Lumajang.
Data dari Pemkab Lumajang menunjukkan terdapat 6.000 hektare kebun pisang di wilayah seperti Senduro, Pasirian, dan Tempursari yang siap dimanfaatkan.
Kemensos akan melatih warga Desa Ranuyoso (Kecamatan Ranuyoso) dan Desa Klanting (Kecamatan Sukodono) dalam mengolah pelepah pisang menjadi produk bernilai jual, mencakup pelatihan produksi hingga pemasaran.
Menurutnya, setiap intervensi harus berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Akurasi data menjadi kunci, dan hal tersebut adalah tanggung jawab Bupati dan Sekda.
Bupati Lumajang Indah Amperawati menyambut positif program ini, yang tidak hanya memberi harapan tetapi juga membekali masyarakat dengan keterampilan usaha. "Mudah-mudahan makin banyak keluarga penerima manfaat di Lumajang digraduasi dan tidak lagi bergantung pada bansos karena sudah mandiri," ujar Indah.
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |