TIMES JAKARTA, JAKARTA – Meski sudah dipanggil pihak Rektorat dan di respon Istana, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI menegaskan tak mau menghapus kritiknya terhadap Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) lewat julukan 'The King of Lip Service', di akun Twitter @BEMUI_Official.
BEM UI mengunggah foto Kepala Negara yang sudah diedit dengan background gambar bibir serta dengan mahkota raja. "JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE," tulis BEM UI.
BEM UI pun memberikan alasan atas kritik tersebut. Mereka menilai Presiden Jokowi kerap mengobral janji manis. Akan tetapi sering tak terbukti dalam kenyataannya. "Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," jelasnya.
Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra menyampaikan hasil pertemuannya dengan pihak Rektorat kemarin. Dimana, salah satu yang dibahas dan diminta oleh pihak rektorat, yakni menghapus unggahan kritik itu di media sosial.
Leon mentatakan, BEM UI tak mau mengindahkan permintaan Rektorat tersebut. Menurutnya, meme Jokowi menjadi media penyampaian propaganda agar bisa memunculkan diskursus atas kritik yang disampaikan.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Amelita Lusia menyampaikan, panggilan Rektorat dimaksudkan karena unggahan itu menyalahi aturan.
Menurutnya, kebebasan menyampaikan pendapat dan aspirasi memang dilindungi undang-undang. Akan tetapi lanjut dia, harus menaati koridor hukum yang berlaku. Ia mengatakan, Presiden RI adalah simbol negara.
Dengan begitu, BEM UI melanggar beberapa peraturan yang ada. "Pemanggilan ini adalah bagian dari proses pembinaan kemahasiswaan yang ada di UI," kata Amelita.
Tanggapan Istana
Pihak Istana pun merespon kritikan dari BEM UI tersebut. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral mengatakan, kritik yang disampaikan tersebut, sebagai bentuk ekspresi mahasiswa.
"Saya harus tegaskan pemerintah tidak anti-kritik, asal kritik bisa dipertanggungjawabkan pasti akan direspons," kata dia dalam keterangannya.
Sementara itu, Juru Bicara Presiden RI Jokowi Fadjroel Rachman menyampaikan, apapun yang dikatakan dan dilakukan oleh BEM UI, adalah tanggungjawab pihak Internal UI.
"Segala aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia termasuk BEM UI menjadi tanggungjawab Pimpinan Universitas Indonesia," kata Fadjroel Rachman. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |