TIMES JAKARTA, JAKARTA – Beberapa waktu lalu, Hamas telah menyerahkan tujuh orang sandera pada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Gaza sesuai perjanjian gencatan senjata dan akan membebaskan 13 orang lagi.
Israel dan Hamas dijadwalkan saling tukar sandera dan tahanan, Senin (13/10/2025) siang ini, dan Presiden AS Donald Trump menyatakan perang di Gaza telah berakhir.
Hamas telah menyerahkan tujuh sandera Israel kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Gaza dan akan membebaskan 13 orang lagi. Sementara warga Palestina menunggu pembebasan hampir 2.000 orang dari penjara di Israel.
Ambulans Bulan Sabit Merah Palestina bergerak menuju Jalur Gaza timur dari Khan Younis menjelang pembebasan sandera Israel yang ditawan Hamas pada 13 Oktober 2025. (AFP)
Waktu saling tukar sandera dengan tahanan membuat semua pihak saling berdebar, terutama keluarga sandera Israel dan keluarga tahanan Palestina.
Perbedaan waktu dengan Gaza terpaut empat jam lebih dulu waktu di Indonesia.
Namun yang jelas Israel berharap 20 sisa sandera yang masih hidup dibebaskan hari ini. Sementara Israel sedang mempersiapkan 1.718 tahanan Palestina sebagai pertukarannya
Saat terbang bersama pesawat kepresidenannya, Air Force One menuju Timur Tengah, Presiden AS Donald Trump mengatakan perang di Gaza telah berakhir.
Trump akan berpidato di hadapan Knesset Israel. Setelah itu ia akan memimpin pertemuan puncak di Mesir untuk menindaklanjuti kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Sementara itu arus ribuan warga Palestina yang kembali ke rumah mereka di Gaza Utara yang sudah dihancurkan oleh tentara Israel terus mengalir.
Bersamaan dengan itu pula, bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza juga mulai mengalir.
Namun para pejabat di sana mengatakan, makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya masih sangat terbatas.
Perang antara Israel dengan Hamas di Gaza telah menewaskan sedikitnya 67.806 orang dan melukai 170.066 orang sejak Oktober 2023, dan puluhan ribu lainnya diyakini tewas tertimbun gedung-gedung yang dihancurkan Israel itu.
Perang itu dipicu oleh serangan Hamas menyebabkan 1.139 orang mati di Israel pada 7 Oktober 2023 lalu dan sekitar 200 orang kemudian disandera.
Seorang juru bicara kantor Netanyahu mengatakan kepada kantor berita AFP, bahwa Israel memperkirakan seluruh 20 sandera yang selamat akan diserahkan ke Palang Merah di Gaza pagi ini.
Ynet News Israel juga melaporkan bahwa pejabat militer memperkirakan pembebasan akan berlangsung antara pukul 8 pagi dan 10 pagi waktu setempat 05:00 dan 07:00 GMT, atau antara pukul 12.00 sampai pukul 14.00 WIB siang ini disalah satu dari tiga titik serah terima di Gaza selatan, tengah dan utara.
Dikatakannya, keluarga para tawanan telah diberitahu untuk tiba di pangkalan Re'im di Israel selatan pada pukul 7:30 pagi waktu setempat (04:30 GMT) atau pukul 11.30 siang ini di mana para tawanan akan menjalani evaluasi medis awal setelah pembebasan mereka.
AFP mengutip juru bicara Netanyahu melaporkan, hampir 2.000 tahanan dan narapidana Palestina akan "dibebaskan setelah Israel mendapat konfirmasi bahwa semua sandera yang dibebaskan itu melintasi perbatasan ke Israel.
Hamas juga diperkirakan akan menyerahkan jenazah puluhan tawanan yang tewas selama dan setelah serangan 7 Oktober 2023, dan Ynet melaporkan bahwa pemindahan tersebut juga akan dilakukan hari ini.
Namun media tersebut mengatakan, bahwa penyerahan jenazah tersebut mungkin akan memakan waktu beberapa hari.
Mennurut AFP, Hamas juga diperkirakan akan menyerahkan jenazah seorang prajurit yang tewas pada tahun 2014, selama perang sebelumnya.
Daftar Tahanan Direvisi
Israel juga telah merevisi daftar tahanan Palestina yang dijadwalkan dibebaskan.
Laporan media Israel Haaretz, bahwa menteri Israel telah menyetujui beberapa perubahan pada daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Perubahan tersebut termasuk dihapuskannya nama seorang warga Palestina yang sebelumnya telah dibebaskan serta ada penambahan dua orang lainnya “yang tidak menjalani hukuman seumur hidup dan berafiliasi dengan Hamas".
Dikatakan, bahwa juga ada peluang tujuh anak di bawah umur dihapus dari daftar dan dua wanita ditambahkan.
Secara keseluruhan, 1.718 tahanan Palestina akan dibebaskan, bukan 1.722 sebagaimana disepakati sebelumnya, Haaretz menambahkan.
Laporan itu muncul saat otoritas Israel memperingatkan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki agar tidak merayakan pembebasan orang yang mereka cintai. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |