TIMES JAKARTA, JAKARTA – v class="ds-markdown ds-markdown--block" style="--ds-md-zoom:1.143">
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah tahun ajaran 2025/2026 bukanlah ajang untuk perpeloncoan atau menunjukkan senioritas.
Ia menyatakan bahwa perubahan nama kegiatan ini tidak sekadar bersifat formal, melainkan upaya untuk menghilangkan kesan negatif yang selama ini melekat pada kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.
“Perubahan nama itu tidak sekedar hanya formalitas belaka, tetapi memiliki spirit semangat agar MPLS tahun ini menjadi lebih ramah dan terarah bagi para murid baru yang memasuki lingkungan baru dan memiliki kawan-kawan baru,” ujar Mendikdasmen Mu'ti dalam acara Peluncuran MPLS Ramah bersama Penerima Beasiswa ADEM di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa MPLS Ramah tahun ini tidak hanya bertujuan memperkenalkan sistem pendidikan di jenjang baru, tetapi juga meningkatkan kesadaran siswa mengenai isu-isu sosial seperti bahaya judi online, narkoba, serta berbagai bentuk kekerasan.
Mu'ti menambahkan bahwa Kemendikdasmen telah melarang sejumlah praktik selama MPLS Ramah untuk memastikan kegiatan ini sejalan dengan komitmen memberikan pendidikan berkualitas.
Salah satu larangan tersebut adalah pemberian tugas yang tidak masuk akal atau tidak relevan. Oleh karena itu, guru diminta memberikan tugas yang edukatif dan sesuai dengan tujuan MPLS Ramah.
Selain itu, dilarang pula segala bentuk aktivitas yang berbau perpeloncoan, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk hukuman fisik, verbal, atau psikologis yang tidak mendidik atau bersifat kekerasan.
Mu'ti juga menegaskan pelarangan penggunaan atribut yang tidak edukatif, tidak relevan, atau yang dapat mempermalukan siswa, merendahkan martabat, atau berdampak buruk pada psikologis peserta MPLS Ramah.
Kegiatan MPLS Ramah akan mencakup penguatan implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, aktivitas Pagi Ceria, serta pengembangan minat, bakat, dan potensi siswa melalui pengenalan ekstrakurikuler dan kegiatan bermanfaat lainnya.
Hal terpenting lagi, imbuhnya, adalah menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menuntut ilmu, belajar, dan menjalani pendidikan sebagai langkah bersama meraih kesuksesan di masa depan.(*)