TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sedikitnya 36 orang tewas setelah diterjang banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras di Brasil.
Pihak berwenang tidak memberikan angka berapa banyak orang yang hilang. Tetapi Gubernur negara bagian Sao Paulo, Tarcisio de Freitas mengumumkan keadaan darurat di lima kota di sepanjang pantai.
Akibat banjir dan tanah longsor itu, pihak berwenang memaksa beberapa kota membatalkan perayaan Karnaval tahunan.
San Sebastiao yang terletak 200 kilometer (120 mil) utara Sao Paulo dan di mana banyak orang dari kota menghabiskan liburan akhir pekan pra-Prapaskah, adalah salah satu yang paling terpukul.
"Di kota ini rekor curah hujan mencapai 60 sentimeter (hampir satu kaki) turun dalam 24 jam," kata seorang pejabat kota seperti dilansir Arab News.
Tayangan TV dan media sosial dari kota San Sebastiao menunjukkan seluruh lingkungan terendam air.
Puing-puing rumah di lereng bukit tersapu oleh tanah yang mengalir, jalan raya yang banjir dan mobil-mobil hancur oleh pohon-pohon tumbang, dan kerusakan-kerusakan lainnya.
Tim penyelamat telah berjuang untuk menjangkau korban selamat dan membuka blokir jalan.
Lebih dari 600mm (23,6 inci) hujan turun di beberapa daerah pada hari Minggu, dua kali lipat jumlah yang diperkitakan di bulan ini.
"Tim SAR tidak berhasil mencapai beberapa tempat. Situasinya kacau balau," kata Wali Kota San Sebastiao, Felipe Augusto seperti dilansir BBC. Sao Sebastiao adalah kota yang terkena dampak paling parah.
"Kami belum mengukur skala kerusakannya. Kami berusaha menyelamatkan para korban," katanya.
"Lusinan orang hilang di kota, dan sekitar 50 rumah telah runtuh kemudian hanyut," tambah Augusto, dan ia mengatakan bahwa situasinya tetap sangat kritis.
“Kami bekerja di hampir 50 tempat tinggal yang runtuh karena kekuatan air dan masih ada orang yang terkubur,” katanya kepada Globonews.
Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran bekerja di tempat kejadian, dengan bantuan helikopter.Tentara juga ikut serta dalam perlombaan untuk membantu orang-orang yang terkena dampak hujan.
Peristiwa cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim berdampak besar pada Brasil. Hujan deras tahun lalu yang disertai banjir dan tanah longsor di kota Petropolis menyebabkan kematian lebih dari 230 orang. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |