https://jakarta.times.co.id/
Berita

Rekor Baru! BI Rate Sentuh 4,75%, Terendah Sejak 2022

Rabu, 22 Oktober 2025 - 22:00
Rekor Baru! BI Rate Sentuh 4,75%, Terendah Sejak 2022 Tangkapan Layar - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (atas, tengah) menyampaikan pemaparannya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Oktober 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (22/10/2025). (Foto: Antara/Uyu Septiyati Liman)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang saat ini berada pada level 4,75 persen merupakan tingkat BI-Rate terendah sejak 2022.

Sejak tahun lalu, BI tercatat telah melakukan enam kali pemangkasan tingkat suku bunga acuan sejak September 2024 yang pada saat itu mencapai level 6 persen.

“BI Rate telah turun sebesar 150 basis poin (bps) sejak September 2024 menjadi 4,75 persen yang merupakan level terendah sejak tahun 2022,” ujar Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2025 yang digelar secara daring, di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Ia mengatakan penurunan BI Rate tersebut merupakan bagian dari bauran kebijakan yang diimplementasikan pihaknya untuk mendorong pertumbuhan dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian nasional.

Kebijakan lainnya yang diterapkan adalah memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dengan intervensi di pasar off-shore Non-Deliverable Forward (NDF) maupun intervensi di pasar domestik melalui pasar spot, Domestic NDF (DNDF), serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Sejalan dengan hal tersebut, BI menetapkan suku bunga instrumen moneter valas yang kompetitif untuk menjaga daya tarik penempatan dana di Indonesia yang dapat mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Perry mengatakan pihaknya juga melakukan ekspansi likuiditas rupiah melalui penurunan posisi instrumen moneter Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dari Rp916,97 triliun pada awal tahun 2025 menjadi Rp707,05 triliun pada 21 Oktober 2025.

Selain itu, Bank Indonesia membeli SBN sebagai bentuk sinergi erat antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, yang hingga 21 Oktober 2025 mencapai Rp268,36 triliun, termasuk pembelian di pasar sekunder dan program debt switching dengan pemerintah sebesar Rp199,45 triliun.

Pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan sesuai mekanisme pasar, terukur, transparan, dan konsisten dengan program moneter dalam menjaga stabilitas perekonomian sehingga dapat terus menjaga kredibilitas kebijakan moneter.

“Kebijakan moneter juga didukung oleh kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran guna mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Perry pula.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Bulan Oktober 2025 yang berlangsung pada Selasa (21/10), dan Rabu ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 4,75 persen. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.