TIMES JAKARTA, JAKARTA – Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) melalui PT Multi Panca Kartika dengan Radiance Agritech Inc. (Taiwan) menandatangani Nota Kesepakatan tentang Investasi Bersama untuk Proyek Ekonomi Sirkular di Indonesia.
Penandatanganan BUMNU ini difasilitasi oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dan dilaksanakan pada kegiatan Trade Expo Indonesia 2025 di ICE BSD, Tangerang.
Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemitraan investasi ekonomi hijau antara Indonesia dan Taiwan serta sejalan dengan komitmen Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengembangkan ekosistem ekonomi berkelanjutan, khususnya di bidang pengelolaan limbah, energy terbarukan, dan ekonomi sirkular.
Melalui kerja sama ini, limbah hasil perikanan, pertanian, dan pangan perkotaan akan diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti pakan akuakultur, pupuk organik, dan bioproduk berbasis enzim, yang dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Berdasarkan nota kesepakatan tersebut, Radiance Agritech Inc. akan menyalurkan investasi awal sebesar USD 1 juta, dengan komitmen tambahan hingga mencapai USD 10 juta, serta melakukan alih teknologi pengolahan limbah dan fermentasi.
Sementara itu, BUMNU melalui PT Multi Panca Kartika akan memfasilitasi pelaksanaan proyek di tingkat lokal, penyediaan lahan, dukungan perizinan, serta pelibatan komunitas masyarakat untuk memastikan kesesuaian dengan nilai-nilai keadilan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan kelestarian lingkungan yang menjadi prinsip dasar NU.
Kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut dari kerangka kemitraan strategis antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Power Pro Pte. Ltd., yang bertujuan mengembangkan Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan dukungan dan fasilitasi dari IETO/KDEI Taiwan, kolaborasi ini menjadi contoh konkret bagaimana organisasi keagamaan, investor swasta, dan lembaga pemerintah dapat bersinergi dalam mendorong transformasi ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan.
"Kemitraan ini mencerminkan visi kami untuk mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai, mengurangi emisi karbon, serta mendukung masyarakat pesisir dan pedesaan Indonesia menuju kehidupan yang berkelanjutan tanpa limbah," ujar Michael Kuo, Chief Executive Officer (CEO) Radiance Agritech Inc dalam konferensi persnya, Jumat (17/10/2025).
Sementara itu, KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Komisaris Utama BUMNU (PT Multi Panca Kartika) menegaskan, Nahdlatul Ulama berkomitmen memastikan bahwa kemajuan ekonomi berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Kolaborasi ini merupakan langkah nyata menuju pembangunan ekonomi hijau yang inklusif dan berkeadilan,” ucap Gus Yahya.
Pihak IETO/KDEI Taipei menyambut baik kerja sama ini sebagai model investasi berkelanjutan lintas negara, yang menghubungkan inovasi hijau dari Taiwan dengan ekonomi kerakyatan berbasis komunitas Nahdlatul Ulama di Indonesia.
Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan ribuan lapangan kerja, memperkuat masyarakat dan industri lokal, serta menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam industri terbarukan, ekonomi sirkular, dan bersertifikasi halal di kawasan. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Imadudin Muhammad |