TIMES JAKARTA, JAKARTA – Upacara wisuda para perwira akademi militer di Suriah berantakan. Sebanyak 112 orang meninggal dunia serta 120 orang lainnya terluka setelah terjadi serangan drone di Homs.
Media pemerintah Suriah menuding serangan itu dilakukan oleh kelompok teroris.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga pemantau yang berbasis di Inggris, melaporkan 112 orang yang meninggal dunia itu termasuk 21 warga sipil, 11 di antaranya perempuan dan anak perempuan.
Dalam waktu yang bersamaan, menurut pasukan Kursidi, serangan udara Turki di timur laut negara yang dikuasai Kurdi juga menyebabkan sedikitnya 11 orang meninggal dunia
Menurut pasukan Kurdi, itu terjadi setelah sebelumnya Turki mengancam akan membalas serangan bom.
Militer Suriah, seperti dikutip dari kantor berita resmi, SANA menyatakan, teroris sengaja manargetkan upacara wisuda para perwira akademi militer di Homs.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga pemantau yang berbasis di Inggris, melaporkan 112 orang yang meninggal dunia itu termasuk 21 warga sipil, 11 di antaranya perempuan dan anak perempuan". Dikatakan sedikitnya 120 orang terluka.
Menteri Kesehatan, Hassan al-Ghobash mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa jumlah korban meninggal dunia awalnya 80 orang termasuk enam wanita dan enam anak-anak” dan sekitar 240 orang terluka.
Namun hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak itu.
Menurut pernyataan militer, serangan itu dilakukan dengan drone bermuatan bahan peledak, dan mereka bersumpah akan mebalas dengan kekuatan penuh.
Pemerintah Suriah kemudian mengumumkan tiga hari berkabung mulai Jumat.
Di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak, warga melaporkan terjari pemboman besar-besaran yang dilakukan pasukan pemerintah sebagai tindakan pembalasan.
Observatorium mengatakan delapan orang meninggal dunia dan sekitar 30 lainnya luka-luka.
Sebagian besar provinsi Idlib dikendalikan oleh Hayat Tahrir al-Sham, yang dipimpin oleh bekas cabang Al-Qaeda di Suriah.
Kelompok jihad ini telah menggunakan drone untuk menyerang wilayah yang dikuasai pemerintah di masa lalu.
"Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan sangat prihatin atas serangan pesawat tak berawak dan penembakan balasan," kata juru bicaranya, Stephane Dujarric.
Utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen mengatakan dalam sebuah pernyataan, pemandangan mengerikan hari ini adalah pengingat akan perlunya segera mengurangi kekerasan, menuju gencatan senjata nasional dan pendekatan kooperatif untuk melawan kelompok teroris yang terdaftar di Dewan Keamanan.
"Semalam, penembakan di Suriah juga telah menyebabkan seorang wanita tua dan empat anaknya meninggal dunia di daerah yang dikuasai pemberontak di provinsi Aleppo," kata pekerja penyelamat dan Observatorium.
Kementerian Pertahanan Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam bahwa pasukan Ankara telah melakukan serangan udara di Suriah utara, menghancurkan 30 sasaran, termasuk “tempat perlindungan, depot dan tempat penyimpanan”.
Pasukan keamanan dalam negeri Kurdi mengatakan Turki telah melakukan 21 serangan di wilayah tersebut, menewaskan "11 orang, termasuk lima warga sipil dan enam" personel keamanan.
Juru bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat tempur F-16 AS di Suriah telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Turki pada hari Kamis, dan menganggapnya sebagai "ancaman potensial" setelah pesawat tersebut mendekati "kurang dari setengah kilometer dari pasukan AS" di dekat Hasakeh.
Turki telah melakukan serangan berulang kali terhadap sasaran di timur laut Suriah yang dikuasai Kurdi.
Pada Rabu lalu, Ankara memperingatkan akan meningkatkan serangan udara lintas batasnya, setelah menyimpulkan bahwa militan yang melancarkan serangan akhir pekan di ibu kota Turki berasal dari Suriah.
Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS memimpin pertempuran untuk mengusir para pejuang kelompok ISIS dari wilayah terakhir mereka di Suriah pada tahun 2019.
Turki memandang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang mendominasi SDF sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang terdaftar sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu Baratnya.
Turki telah melakukan serangan berulang kali terhadap sasaran di timur laut Suriah yang dikuasai Kurdi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wisuda Militer Suriah Diserang Drone, 112 Orang Meninggal Dunia
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |