TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) memandang Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6-7 persen per tahun hingga 2045 untuk menjadi negara berpendapatan tinggi.
Hal ini, menurut ISEI, hanya dapat dicapai melalui perubahan struktural berbasis peningkatan produktivitas dan perlunya kolaborasi antara akademisi, pelaku bisnis, dan pemerintah untuk mewujudkan ekonomi yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.
Ketua Umum Pengurus Pusat ISEI Perry Warjiyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/9/2025), menyampaikan bahwa kontribusi pemikiran ISEI kepada pemerintah dan masyarakat diwujudkan melalui kajian tentang transformasi ekonomi.
Kajian ini menekankan pentingnya pertumbuhan yang inklusif, merata, efisien, dan berkelanjutan. Hasilnya tertuang dalam dokumen Kajian Kebijakan Publik (KKP) volume 6.0.
Perry menambahkan bahwa pemikiran ini sejalan dengan gagasan Begawan Ekonomi Indonesia, yakni Prof. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang meyakini bahwa kemandirian dan nasionalisme ekonomi sangat penting.
"Tujuan akhir pembangunan adalah kesejahteraan rakyat, bukan sekadar pertumbuhan angka-angka makroekonomi," kata Perry.
ISEI juga menekankan pentingnya strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat struktur ekonomi. Namun, hilirisasi harus diarahkan agar lebih inklusif, terutama di sektor mineral dan pertanian, melalui model hilirisasi pangan end-to-end.
Di sisi lain, ekonomi dan keuangan digital dipandang sebagai sumber pertumbuhan baru. Digitalisasi berpotensi menjadi mesin utama pertumbuhan berkelanjutan karena mampu memperluas inklusivitas, meningkatkan efisiensi, dan mendorong produktivitas, yang krusial untuk menghindari middle income trap.
Selain itu, pembiayaan memegang peran penting, baik melalui perluasan peran lembaga pembiayaan di sektor perumahan, maupun pendekatan adaptif dan terdiversifikasi untuk UMKM.
Sementara sektor perumahan diposisikan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan permintaan domestik.
ISEI menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran negara dalam pembangunan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Hal ini menjadi pembahasan utama dalam Sidang Pleno ISEI XXIV dan Seminar Nasional 2025 di Manado, Sulawesi Utara, pada 18-19 September 2025.
Organisasi yang beranggotakan para sarjana dan profesional di bidang ekonomi ini menetapkan lima pilar utama sebagai arah program kerja untuk tahun 2024-2027.
Kelima pilar tersebut meliputi stabilisasi ekonomi dan keuangan, hilirisasi dan industrialisasi, ketahanan pangan, transformasi digital, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
ISEI pun berkomitmen terus memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi Indonesia. Komitmen ini tercermin melalui pengembangan ilmu ekonomi lewat penelitian dan publikasi, serta penyampaian pemikiran ekonomi yang sesuai falsafah Pancasila.
Selain itu, ISEI juga mendukung program pemerintah seperti Asta Cita dan hilirisasi ekonomi, serta berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam perencanaan pembangunan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: ISEI: Pertumbuhan 6-7% Jadi Syarat RI Masuk Kelas Negara Maju 2045
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |