TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pasukan Rusia dengan berpakaian sipil, menghancurkan bendungan utama Ukraina, Nova Kakhovka di Sungai Dnipro dan Jembatan Antonovsky sebelum kabur dari Kherson.

"Sebelum melarikan diri dari Kherson, penjajah menghancurkan semua infrastruktur penting: komunikasi, air, panas, listrik,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah video.

Volodymyr Zelenskyy pun mengatakan, bahwa pemerintah setempat mulai menstabilkan kota.

“(Rusia) di mana pun memiliki tujuan yang sama: mempermalukan orang sebanyak mungkin. Tapi kami akan mengembalikan semuanya, percayalah,” lanjutnya.

Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina telah menguasai lebih dari 60 pemukiman di wilayah Kherson.

Sebelum melarikan diri dari Kherson, penjajah menghancurkan semua infrastruktur penting: komunikasi, air, panas, listrik,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah video.

Peledakan bendungan Nova Kakhovka sempat terekam cvtv, dan jembatan Antonovsky yang kini sudah menjadi hancur merupakan titik penyeberangan utama lainnya ke Wilayah Kherson.

Gambar satelit yang muncul juga menunjukkan kerusakan pada bendungan Nova Kakhovka yang menurut para analis 'sengaja dihancurkan'

Dinding bendungan era Soviet yang hancur itu bisa melepaskan air dan bisa membanjiri Kherson serta daerah yang lebih luas di sekitarnya.

CCTV menunjukkan bagaimana tentara Putin yang mundur itu meledakkan bendungan pembangkit listrik tenaga air sebelum ledakan lain meletus di sepanjang saluran listrik dari bendungan.

Video itu akan menjadi bukti penghancuran yang disengaja oleh Rusia saat mereka mundur dari lokasi-lokasi penting di Kherson.

Tidak jelas apakah tentara menghancurkan jembatan sebagai balas dendam karena harus meninggalkan kota atau apakah itu langkah yang lebih taktis karena bendungan itu juga memiliki jalan raya dan kereta api di atas Sungai Dnipro ke wilayah Kherson.

Rusia juga telah menghancurkan Jembatan Antonovsky, yang merupakan titik penyeberangan utama lainnya di atas Sungai Dnipro ke Wilayah Kherson.

Gambar menunjukkan sepotong besar jembatan runtuh ke dalam air di bawah.

Kherson adalah salah satu kota Ukraina pertama yang direbut dalam perang yang dilakukan Moskow terhadap tetangganya sejak 24 Februari.

Mundurnya tentara Rusia di tengah serangan balasan Ukraina, merupakan pukulan besar bagi presiden Rusia Vladimir Putin, yang sejauh ini tetap diam tentang perkembangan tersebut.

Ketika pasukan Putin mundur dari wilayah itu, beberapa bahkan terpaksa mengenakan pakaian sipil saat mereka mencoba melarikan diri, kata Kementerian Pertahanan Inggris (MoD).

Ukraina membebaskan kota Kherson kemarin setelah delapan bulan di bawah pendudukan Rusia, dengan tentara disambut sebagai pahlawan oleh kerumunan yang gembira ketika mereka tiba di pusat kota. 

Seorang penasihat menteri pertahanan Ukraina mengatakan ada 'kepanikan' di jajaran Rusia sementara Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan mundurnya Kherson menandai 'kegagalan strategis lain' untuk Moskow dan 'penghinaan' bagi tentara Putin.

Ben Wallace mengatakan, bulan Februari Rusia gagal untuk mengambil salah satu tujuan utamanya kecuali Kherson.

"Sekarang dengan itu juga diserahkan, orang biasa Rusia pasti bertanya pada diri sendiri, untuk apa semua ini," katanya.

Disebutkan tentara Rusia telah kehilangan banyak nyawa sebagai akibat dari invasi ilegal mereka dan hanya mencapai isolasi dan penghinaan internasional.

"Ukraina akan terus maju. Inggris dan komunitas internasional akan terus mendukung mereka, dan meskipun penarikan itu disambut baik, tidak ada yang akan meremehkan ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Federasi Rusia," katanya. (*)